Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. The Greenback kembali unggul di depan euro meski potensi kenaikan suku bunga The Fed mulai luntur. Mengutip Bloomberg, Jumat (12/2) pasangan EUR/USD melemah 0,59% ke level 1,1256 dibanding sehari sebelumnya.
Nizar Hilmy, analis PT SoeGee Futures mengatakan, pergerakan EUR/USD mengalami koreksi teknikal lantaran sempat ke level tertinggi dalam empat bulan pada pekan lalu. Euro sebelumnya menguat lantaran diburu sebagai mata uang carry trade menyusul adaya kejatuhan pasar saham.
Di sisi lain, pernyataan bank sentral AS Federal Reserve yang mengindikasikan penundaan kenaikan suku bunga menjadi penyeret mata uang USD. "Pasar ragu The Fed akan mampu menormalisasi kebijakan," kata Nizar.
Setelah menguat cukup tajam, EUR/USD akhirnya berbaik arah. Data ekonomi dari Eropa maupun Amerika Serikat (AS) turut mendukung penurunan Euro di hadapan USD.
Akhir pekan lalu, Jerman merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2015 yang stagnan di level 0,3%. Angka tersebut setara dengan proyeksi ekonom. Lalu data consumer price index (CPI) Jerman bulan Januari 2016 secara bulanan masih minus 0,8% atau mengalami deflasi.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Italia kuartal IV-2015 turun ke angka 0,1% dari sebelumnya 0,2% dan pertumbuhan ekonomi Eropa stagnan di angka 0,3%.
Di saat data ekonomi Eropa beragam, AS merilis data yang cenderung positif. Diantaranya, core retail sales bulan Januari sebesar 0,1% di atas proyeksi sebesar 0,0%. Demikian juga dengan retail sales sebesar 0,2% melebihi proyeksi 0,1%. Sementara harga barang impor tetap di level minus 1,1% namun di atas proyeksi sebesar minus 1,4%. "Data positif dari AS bisa membuat koreksi EUR/USD berlanjut," imbuh Nizar.
Selanjutnya, pergerakan USD sepi sentimen lanataran hari libur di AS. Sedangkan pergerakan Euro menanti pidato Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News