Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Semakin dekat dengan jadwal rilis pernyataan pidato Gubernur European Central Bank, Mario Draghi, euro masih lanjutkan tekanan di hadapan poundsterling.
Mengutip Bloomberg, Kamis (21/4) pukul 17.45 WIB pasangan EUR/GBP harus merunduk 0,22% ke level 0,7864 dibanding hari sebelumnya.
Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Millenium Penata Futures menuturkan pelemahan euro terjadi memang karena antisipasi pelaku pasar terhadap hasil pertemuan European Central Bank (ECB). Diprediksi memang tidak terjadi pemangkasan suku bunga lanjutan, namun pasar menanti pernyataan Mario Draghi, Gubernur ECB.
Sebelumnya, Draghi mengatakan tidak akan melakukan pelonggaran stimulus lanjutan tapi menilik data ekonomi Eropa yang tak kunjung membaik, pasar menduga Draghi perlu mengambil langkah. Kepastian dari Draghi ini yang kemudian menggerus kekuatan euro.
“Lalu meski data ekonomi poundsterling negatif, tapi ada ruang untuk unggul akibat pelemahan euro,” ujar Suluh.
Sebelumnya, data ketenagakerjaan Inggris Maret 2016 mencatatkan hasil yang mengecewakan. Klaim pengangguran naik tajam dari minus 9.300 menjadi 6.700. Lalu index upah tenaga kerja Inggris Februari 2016 merosot tajam dari 2,1% menjadi 1,8%. Terbaru beban datang dari penjualan ritel Inggris Maret 2016 yang merosot tajam ke level minus 1,3% dari sebelumnya minus 0,5%.
Hasil dari pidato Draghi dan Mark Carney, Gubernur Bank of England nantinya akan menjadi penentu pergerakan EUR/GBP untuk Jumat (22/4).
Kans euro untuk lanjutkan pelemahan ada jika pernyataan Draghi dan Carney sama-sama negatif. Karena dalam beberapa waktu terakhir penguatan EUR/GBP cukup tajam. Hanya saja pelemahan euro memang terbatas. Sebab kembali pada fundamental GBP yang lemah akibat bayang-bayang Brexit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News