Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Posisi euro saat ini sedang menjadi incaran pasar akibat suku bunganya yang rendah. Di sisi lain USD tengah melemah, hal ini membuka jalan bagi EUR untuk ungguli the greenback.
Mengutip Bloomberg, Kamis (11/2) pukul 17.15 WIB pasangan EUR/USD melesat 0,25% ke level 1,1320 dibanding hari sebelumnya.
Pada pidato Yellen Rabu (10/2) malam disampaikan kondisi ekonomi global memang mempengaruhi dan menahan laju penguatan USD. Indikasi ini ditangkap pasar sebagai kecilnya peluang The Fed untuk menaikkan suku bunga paling tidak pada Maret 2016 seperti yang diprediksi sebelumnya.
Hal ini sebenarnya dovish dan cukup menekan posisi index USD. “Tapi di sisi lain, euro dimanfaatkan pasar sebagai mata uang carry trade dan ini cukup menopang keunggulan euro,” jelas Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures.
Dengan suku bunga ECB yang rendah, pelaku pasar menggunakan euro untuk membeli aset beryield tinggi. Efeknya permintaan euro meningkat.
Meski euro menguat cukup signifikan atas USD, ini belum didukung secara fundamental. “Ekonomi Eropa masih lesu, ECB pun masih berpeluang tambah stimulus, jadi sebenarnya euro masih rentan untuk jangka panjang,” kata Nizar.
Sepanjang hari ini, pasar hanya menantikan hasil dari pertemuan eurogroup. Tidak banyak yang mampu mempengaruhi pergerakan euro.
Sedangkan dari sisi USD, pasar menanti data klaim pengangguran mingguan AS yang diprediksi membengkak dari 285 ribu menjadi 287 ribu. Jika itu benar seperti prediksi bukan tidak mungkin EUR/USD Jumat (12/2) lanjutkan penguatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News