Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Membaiknya indikator neraca perdagangan Inggris Desember 2015 lalu menjadi amunisi bagi poundsterling untuk mengungguli euro.
Mengutip Bloomberg, Selasa (9/2) pukul 16.50 WIB pasangan EUR/GBP tergelincir 0,07% ke level 0,7750 dibanding hari sebelumnya.
Pemaparan Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka hal ini terjadi karena dukungan sementara data neraca perdagangan Inggris. Dilaporkan defisitnya berkurang dari minus 11,5 miliar poundsterling menjadi minus 9,9 miliar poundsterling. Hal tersebut menjadi angin segar bagi GBP.
Di sisi lain euro pun sedang terluka akibat sajian data ekonomi yang mengecewakan. Teranyar, data produksi industri Jerman Januari 2016 turun membengkak perlambatannya dari minus 0,1% menjadi minus 1,2%.
Serta data neraca perdagangan Jerman kuartal empat 2015 surplusnya mengecil dari 19,7 miliar euro menjadi 19,4 miliar euro. “Tapi pelemahan ini hanya untuk jangka pendek,” tutur Wahyudi.
Sebabnya saat ini secara fundamental ekonomi tekanan sterling lebih besar. Setelah bank of England (BOE) memutuskan untuk menurunkan target inflasi 2016 ke level 1% dari semula di posisi 2%. Belum lagi peluang kenaikan suku bunga BOE yang diduga belum akan terjadi di tahun ini.
Beban bagi pergerakan sterling lainnya adalah peluang keluarnya Inggris dari zona Eropa. Hal itu yang menjadi fokus dan perhatian pasar paling tidak hingga referendum diberlakukan pada pertengahan Juni 2016 nanti. “Kalau berkaca dari ini euro jauh lebih baik dan masih punya peluang unggul atas GBP,” analisa Wahyudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News