Reporter: Rika Theo, Bloomberg |
BERLIN. Euro memasuki masa pelemahan terpanjang dalam dua bulan terhadap dollar AS. Euro sudah melemah lima hari penuh akibat minimnya kabar positif menyangkut krisis Eropa.
Hari ini, mata uang 17 negara Eropa itu juga masih terpuruk sebelum pengumuman data kepercayaan bisnis Jerman yang diprediksi anjlok ke level terburuk sejak 2010.
Euro diperdagangkan pada US$ 1,2068 pukul 6.35 pagi waktu London, melemah dari US$ 1,2061 per dollar AS kemarin. Setali tiga uang, euro juga tak berdaya terhadap yen. Hari ini, euro mencapai 94,29 yen setelah menyentuh rekor terlemahnya dalam 11 tahun di angka 94,12 kemarin.
“Pelemahan ekonomi di Eropa menyebar dari bagian pinggir ke Jerman, dan saya pikir daya malam ini akan menunjukkan bukti lebih jauh soal itu. Bahkan mesin pertumbuhan ekonomi Eropa sudah kehilangan dayanya. Ini menurunkan sentimen Eropa sehingga akan menekan euro tetap lemah,” kata Mike Jones, Currency Strategist Bank of New Zealand di Wellington.
Euro sudah anjlok 5,1% dalam tiga bulan terakhir. Dengan kinerjanya ini, tak heran euro menjadi mata uang berpenampilan terburuk dari 10 mata uang utama dalam Bloomberg Correlation-Weighted Index. Sementara yen berkinerja kinclong dengan penguatan 9,8% dan dollar menanjak 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News