kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Euro keok, rupiah ikut terdepresiasi


Selasa, 08 Mei 2012 / 09:49 WIB
Euro keok, rupiah ikut terdepresiasi
ILUSTRASI. Pekerja memfoto layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rupiah semakin tertekan. Selasa (8/5) pukul 9.00 WIB pairing (USD/IDR) berada di posisi 9.231, posisi terlemahnya selama 2012, atau terdepresiasi dari 9.228 di hari sebelumnya.

Dealer Forex Bank Rakyat Indonesia (BRI) Taufan Tito melihat, hal utama yang menggiring pelemahan rupiah lebih dalam lagi adalah terdepresiasinya mata uang euro terhadap dollar AS. "Hal itu menjadikan mata uang berisiko mengalami tekanan juga, karena indeks dollar yang terus mendaki," jelas Taufan, Selasa (8/5).

Taufan menjelaskan, masalah Yunani masih menjadi kendala bagi kenaikan euro dan mata uang beresiko lainnya. Sebab, ada isu bahwa International Monetary Fund (IMF) mengancam akan menghentikan bantuannya kepada Yunani.

Sementara dari dalam negeri, rilis data Growth Domestic Product (GDP) yang lebih rendah dari kuartal pertama tahun sebelumnya, turut menyumbang sentimen negatif untuk mata uang Garuda. GDP Indonesia kuartal peratam 2012 kemarin, berada di posisi 6,3% atau jatuh dari 6,49 (q o q).

Namun Taufan memprediksi, Selasa (8/5) rupiah berpeluang menguat tipis terhadap dollar AS di kisaran 9.230-9240. Menurutnya, Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi, yakni melalui lelang term deposit yang diadakan kemarin (7/5).

Lelang tersebut terdiri dari 2 sesi. "Pada sesi pertama BI memberikan suku bunga 3,94% untuk term deposit bertenor 80 hari dan di sesi sore harinya, BI memberikan suku bunga 4,13%, lebih tinggi dari biasanya, untuk term deposit bertenor 6 bulan," urai Taufan.

Taufan bilang, bunga yang diberikan BI terbilang tinggi di tengah membludaknya likuiditas rupiah di pasar. "Itu akan berpengaruh positif terhadap apresiasi rupiah karena bisa menarik investor masuk ke Indonesia seiring tawaran bunga untuk term deposit yang sepertinya digiring lebih tinggi oleh BI," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×