Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski kondisi ekonomi di kawasan Uni Eropa belum sepenuhnya membaik, tetapi mata uang euro mampu mengungguli yen Jepang. Keputusan European Central Bank (ECB) mengurangi program stimulus dinilai masih lebih positif dibandingkan sikap Bank of Japan (BoJ) yang tak mengambil sikap dalam rapat internalnya.
Mengutip Bloomberg, Kamis (21/12), pasangan EUR/JPY naik 0,15% ke level 134,82 pukul 15.12 WIB.
Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures menilai, tidak adanya rencana kenaikan suku bunga dan pengetatan kebijakan Bank of Japan (BoJ) sepanjang tahun 2018 mendatang, telah menurunkan ekspektasi pasar terhadap yen.
Ditambah lagi, saat ini, yen juga mendapat tekanan dari sentimen lolosnya usulan RUU Pajak dari meja Senat AS. “Isu reformasi pajak semakin menekan yen,” ujarnya, Kamis (21/12).
Sejatinya, dari Uni Eropa, euro dalam tekanan setelah rilis data ekonomi yang kurang memuaskan. Surplus neraca perdagangan Uni Eropa bulan Oktober mengecil dan indeks harga produsen terkoreksi ke level 0,1%. Data itu menjadi katalis negatif bagi euro.
“Untuk Jumat (22/12), masih ada kemungkinan pairing EUR/JP lanjut menguat,” imbuhnya.
Secara teknikal, saat ini, pasangan EUR/JPY masih berada di bawah garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200, yang mengindikasikan pelemahan. Namun, indikator moving average convergence divergence (MACD) masih berada di area positif level 0,34. Sedangkan indikator relative strength index (RSI) di level 63,22 dan stochastic di level 87,37.
Rekomendasi : Buy
Support : 134 – 133,50 – 132,80
Resistance : 135,80 – 136,40 - 137
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News