kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Euforia kabinet baru Jokowi pengaruhi aksi beli investor asing


Senin, 28 Oktober 2019 / 04:56 WIB
Euforia kabinet baru Jokowi pengaruhi aksi beli investor asing
ILUSTRASI. Pegawai melintas di depan layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,38 persen atau 87,30 poin di level 6.252,35 ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (25/10) lalu, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 52,02 miliar di semua pasar.

Faktor masuknya investor asing sejalan dengan terbentuknya Kabinet Indonesia Maju. Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma menyampaikan masuknya investor asing dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya terbentuknya Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Profit taking masih akan mewarnai IHSG esok

Lebih dari itu, Suria menilai susunan kabinet Pemerintahan Jokowi Jilid II ini sesuai dengan harapan pasar.

Misalnya saja terpilihnya Jenderal TNI (Purnawirawan) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama, kemudian posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) diisi oleh Nadiem Makarim, serta Sri Mulyani yang masih menjabat jadi Menteri Keuangan.

"Ada beberapa yang menilai ini positif, ada faktor keamanan contohnya Menteri Agama dipegang oleh Purnawirawan, itu kan dianggap mungkin bisa menekan radikalisme, terus Mendikbud dinilai revolusioner, dan posisi Menteri Keuangan yang masih tetap sesuai dengan keinginan pasar," paparnya, Jumat (27/10).

Walau demikian, investor masih menerka-nerka untuk beberapa posisi misalnya saja, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diisi oleh Arifin Tasrif. "Tentunya berharap aturan (KK menjadi IUPK) harus segera dikeluarkan," tambahnya.

Baca Juga: Arah IHSG menanti hasil rapat FOMC

Selain menyambut euforia Kabinet Indonesia Maju, Suria menyampaikan masuknya investor asing juga lantaran Bank Indonesia memangkas lagi suku bunga acuan. Terlebih, masih ada potensi BI untuk menurunkan suku bunga acuan lagi.

Ke depan, ia memprediksi investor masih akan terus melanjutkan kenaikan. Ia menyampaikan saham-saham yang akan banyak ditransaksikan oleh investor asing seperti Bank Central Asia Tbk (BBCA), Indofood Sukses Makmur (INDF), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), XL Axiata (EXCL), Indosat Tbk (ISAT) atau saham-saham defensif. Ia menargetkan IHSG bisa berada di level 6.600 hingga akhir tahun nanti.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga melihat kecenderungan investor lebih optmis di Bursa Efek Indonesia untuk melakukan aksi beli bersih.

Baca Juga: Tergelincir di akhir pekan ini, bagaimana prospek IHSG di pekan depan?

"Saya kira akan masih berlanjut karena saat ini pemangkasan suku bunga dianggap sebagai upaya pencegahan resesi dan pemulihan ekonomi. Rilis laporan keuangan dan dividen, berapa yieldnya akan menentukan aksi beli," ungkapnya.

Ia memproyeksi pembelian oleh investor asing ke depannya tak akan terlalu besar. "Kemarin itu menyambut menteri saja, sisanya nanti setelah rilis laporan keuangan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×