kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Arah IHSG menanti hasil rapat FOMC


Minggu, 27 Oktober 2019 / 16:30 WIB
Arah IHSG menanti hasil rapat FOMC
Pegawai melintas di depan layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,38 persen atau 87,30 poin di level 6.252,35 ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini, sejumlah analis optimistis The Fed akan kembali menurunkan suku bunga acuan. Hal ini akan menjadi katalis positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee nilai, kemungkinan Fed akan kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points. Head of Research Panin Sekuritas Nico Laurens pun mengatakan bahwa peluang The Fed menurunkan suku bunga sudah di atas 80%.

“Karena kalau kita lihat, konsensus dan survei-survei kemungkinan untuk pemangkasan suku bunganya itu sudah cukup tinggi. Sekitar 85%-95%. Itu ada potensial pemangkasan suku bunga,” kata Nico kepada Kontan.co.id, Minggu (27/10).

Baca Juga: Tergelincir di akhir pekan ini, bagaimana prospek IHSG di pekan depan?

Hans menyatakan, penurunan suku bunga acuan oleh the Fed dapagt menjadi salah satu katalis positif yang mendorong kenaikan IHSG meski pasar sudah mempersiapkan diri untuk sentimen ini. Hans menilai, pasar akan lebih menyoroti langkah The Fed selanjutnya.

“Hal yang lebih ditunggu pasar adalah pernyataan The Fed bahwa ke depan mereka akan agresif menurunkan bunga, kemudian juga terkait apakah masih akan ada penurunan suku bunga lanjutan. Mungkin itu lebih jadi perhatian pasar,” kata Hans.

Nico menilai, pergerakan IHSG yang drastis akibat penurunan suku bunga sudah tergambar saat pemangkasan suku bunga The Fed sebelumnya. Saat ini, dampak yang akan terasa lebih pada faktor fundamental perusahaan.

“Kalau seandainya pun tidak ada pemangkasan suku bunga, memang dari The Fed sudah ada indikasi mereka mau kasih stimulus, yakni akan ada injection sebesar US$ 65 miliar tiap bulan,” tambah Nico.

Baca Juga: Review IHSG: Sentimen Kabinet Usai

Hans menambahkan, jika The Fed tidak menurunkan suku bunga, IHSG berpotensi koreksi dalam satu hingga dua hari dan kembali ke sekitar 6.200. Dia mengatakan, sektor perbankan dan properti akan menerima imbas positif penurunan suku bunga.

Nico mengatakan, sektor otomotif pun akan mendapatkan sentimen positif penurunan suku bunga. Nico menyarankan bagi investor untuk tidak agresif pada saham tertentu dan lebih fokus pada fundamental perusahaan di tengah sentimen ini.

“Saya sarankan untuk investor bertahan saja, fokus kepada perusahaan-perusahaan yang pendapatannya stabil, seperti di sektor perbankan dan konsumsi dan telekomunikasi yang lebih perform saat perlambatan ekonomi seperti sekarang. Intinya lebih defensif, tidak boleh terlalu agresif untuk sahamnya,” kata Nico.

Sekadar informasi, IHSG Jumat lalu ditutup turun 1,38% ke 6.252,34. IHSG terkoreksi setelah menguat dalam 10 hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×