Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kamis (20/1) kemarin, indeks Dow Jones ditutup melemah 2 point atau 0,02% ke level 11.822,80. Penurunan bursa AS terjadi akibat kecemasan akan sikap pemerintah China yang akan menaikkan tingkat suku bunganya.
Pergerakan bursa AS setali tiga uang dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kemarin, IHSG masih ditutup melemah 80 point 2,27% ke level 3.454,12. Menurut Kepala Riset eTrading Betrand Reynaldi, penurunan indeks masih dikarenakan kekhawatiran akan masalah pangan, pembatasan BBM, dan kebijakan moneter yang dinilai terlalu lambat ditanggapi oleh pemerintah.
"Bahkan, berita positif dari regional pada akhirnya tetap tidak mampu mengangkat IHSG ke area positif," imbuhnya. Sektor yang paling banyak mengalami penurunan adalah pertambangan dan agrikultur.
Berdasarkan data yang dihimpun eTrading Securities, investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 35 miliar. Adapun sektor yang paling banyak dilanda aksi jual oleh asing adalah pertambangan batubara dan semen.
"Secara teknikal, IHSG masih terlihat berada di fase konsolidasi dengan menguji level support kuatnya di 3.483," papar Betrand.
Pada perdagangan hari ini, eTrading memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 3.433 hingga 3.569 dengan saham–saham yang dapat diperhatikan antara lain: PT Bank Mandiri (BMRI), PT Astra Internasional (ASII), dan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News