kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ETF makin diburu, Insight Investment Management meluncurkan produk baru


Kamis, 11 Juni 2020 / 18:34 WIB
ETF makin diburu, Insight Investment Management meluncurkan produk baru
ILUSTRASI. Insight Investment Manajement meluncurkan Reksadana Indeks Insight ETF FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, Kamis (11/6/2020).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru saja merilis reksadana exchange traded fund (ETF) terbaru, PT Insight Investments Management yakin prospek produk ETF ke depan akan diselimuti tren positif.

Chief Investment Officer Insight Genta Wira Anjalu mengungkapkan, baik secara global maupun nasional perkembangan ETF menunjukkan potensi yang menjanjikan. Genta menyebut, salah satu hedge fund terbesar dunia, Blackrock, memperkirakan dana keloaan ETF akan mencapai US$ 12 triliun pada tahun 2023.

Sementara dari dalam negeri, Genta juga mengungkapkan dalam lima tahun terakhir dana kelolaan ETF tumbuh dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) 37% dan dana kelolaannya telah mencapai Rp 14 triliun pada akhir tahun 2019.

“Selain itu, data lima tahun terakhir menunjukkan hanya 32,30% dari reksadana saham yang dikelola secara aktif yang berhasil mengungguli IHSG di tahun 2019. Sebaliknya, untuk pengelolaan pasif, reksadana indeks yang outperform terhadap IHSG justru mencapai 60.19%,” ujar Genta kepada Kontan.co.id, Kamis (11/6).

Baca Juga: Insight luncurkan produk alternatif investasi berbentuk ETF terbaru di BEI

Hari ini Insight telah merilis produk baru bernama Reksadana Indeks Insight ETF FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index yang menjadikan FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index sebagai acuan. Produk ETF keenam yang diluncurkan tahun ini sudah dapat diperjualbelikan di BEI dengan kode perdagangan XILV.

Genta juga yakin reksadana ETF perlahan mulai mendapat sambutan yang positif dari investor. Salah satu penyebabnya ialah kehadiran produk reksadana ETF ini bisa menjadi alternatif investasi bagi investor.

“Keunggulan ETF ini kan fleksibilitas dalam bertransaksi di mana pembelian/penjualan unit penyertaan reksadana ETF dapat dilakukan sepanjang hari dengan harga yang tercatat di BEI. Selain itu, transparansi isi portofolio reksadana ETF juga lebih dalam dibandingkan reksadana konvensional,” jelas Genta.

Baca Juga: Dana kelolaan reksadana turun di bulan Mei, investor justru menambah unit penyertaan

Reksadana Indeks Insight ETF FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index berisikan saham-saham yang telah di-screening oleh lembaga FTSE. Metode screening berdasarkan hasil pembobotan dengan menggunakan low volatility factor, yang secara historikal memberikan total return yang jauh mengungguli indeks-indeks lainnya.

Lebih lanjut, melalui metode tersebut, Genta mengklaim risiko seperti saham yang mengalami delisting atau bahkan pailit akan terminimalisir. Apalagi pemilihan saham-saham tersebut dilakukan oleh lembaga internasional yang memiliki track record yang sangat baik.

“Sementara untuk risiko pergerakan harga kurang lebih akan sama dengan pergerakan indeksnya atau IHSG. Jadi tidak akan ditemui risiko seperti reksadana saham aktif ketika market naik, justru reksadananya malah turun, dengan kata lain risiko XILV bisa dikatakan cukup terukur,” tambah Genta.

Baca Juga: Penerbitan produk reksadana baru anjlok 50% sepanjang Mei

Insight memproyeksikan IHSG akan berada di level 5.100-5.300 pada akhir tahun nanti atau turun antara 16%-19% secara keseluruhan 2020. Namun, Genta melihat dengan posisi IHSG yang saat ini di level 4.900, ada upside potential sebesar 4%-8% hingga akhir tahun. “Dengan kondisi tersebut, XILV kami perkirakan memiliki upside potential sebesar 6%–11%,” pungkas Genta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×