Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Harga komoditas gas yang kurang stabil memaksa PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) memangkas target laba bersihnya tahun ini. Sebelumnya, manajemen mematok target laba bersih pada angka US$ 13 juta.
"Dengan kondisi saat ini, perolehan laba bersih kami sekitar US$ 10,5 juta tahun ini," ujar Kanishk Laroya, Sekretaris Perusahaan ESSA, (18/12). Artinya, proyeksi perolehan laba bersih ESSA direvisi sebesar 19,23%.
Revisi dilakukan setelah harga jual rata-rata liquid petroleum gas (LPG) ESSA menyentuh level US$ 804 per metrik ton pada September lalu. Padahal, periode sebelumnya ESSA mampu menjual LPG pada level harga US$ 849 per metrik ton.
Demi menghadapi penurunan harga jual LPG, kedepannya ESSA bakal meningkatkan volume produksi LPG sebesar 40% menjadi 60.000 metrik ton per tahun dari sebelumnya 40.000 metrik ton per tahun. Catatan saja, hingga kuartal III 2013, volume produksi ESSA ada di angka 33,79 metrik ton per tahun, naik 36,85% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, peningkatan volume produksi ini tidak serta-merta menjadi dasar optimisme target kinerja fantastis perusahaan tahun depan. Dengan keadaan harga komoditas gas, manajemen tidak berani mematok target kinerja yang tinggi. "Tahun depan, ya, targetnya sama seperti perolehan tahun ini saja," pungkas Kanishk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News