Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LUWUK. PT Surya Essa Perkasa Tbk (ESSA) memproyeksi, pabrik amonia di Luwuk, Sulawesi Tengah bakal berkontribusi besar terhadap pendapatan perseroan. Presiden Direktur ESSA Garibaldi Thohir optimistis, pada tahun pertama pabrik beroperasi, yakni tahun 2018, pendapatan perusahaan bisa terdongkrak menjadi US$ 250 juta. Jumlah tersebut lima kali lipat dari penghasilan tahun lalu, yaitu US$ 40 juta.
"Kontribusinya akan sangat besar, ini investasi terbesar kami," katanya saat groundbreaking pabrik amonia di Luwuk, Sulawesi Tengah, Minggu (2/7). Pembangunan pabrik amonia Luwuk menelan investasi senilai US$ 830 juta. Targetnya, pabrik ini rampung tahun 2017.
Untuk pendanaan, ESSA telah mendapatkan pinjaman sindikasi sebesar US$ 509 juta dari Internasional Finance Corporation, serta tujuh bank Internasional. Pabrik yang dibangun di lahan seluas 35 hektare (ha) ini dikelola oleh anak usaha ESSA, yaitu PT Panca Amara Utama. Nantinya, pabrik diperkirakan membutuhkan pasokan gas sebanyak 55 juta kaki kubik per hari.
Pasokan gas berasal dari lapangan gas central processing plant JOB Pertamina dan Medco E&P Tomori Sulawesi. Menurut Garibaldi, pabrik anyar ini akan mengolah gas alam cair menjadi amonia alias senyawa kimia untuk pembuatan pupuk, bahan peledak, asam, dan produk petrokimia lainnya. Target kapasitas produksi pabrik sekitar 700.000 ton per tahun.
Mayoritas hasil produksi amonia untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, lalu sisanya ekspor. Direktur Eksekutif PT Panca Amara Utama Vinod Laroya mengatakan, kebutuhan amonia dalam negeri masih sangat besar, yaitu 3 juta ton setahun. Produksi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan domestik.
"Kita masih mengimpor amonia. Dengan pabrik ini, kita bisa memenuhi kebutuhan domestik," ujarnya.
Garibaldi mengklaim, saat ini sudah banyak calon pembeli siaga (standby buyer) hasil produksi pabrik amonia tersebut di dalam negeri. Adapun untuk pasar ekspor, ESSA membidik pasar ASEAN. Setidaknya, emiten ini sudah meneken kerjasama joint venture dengan Mitsubishi Corporation. Setelah pabrik Luwuk rampung, perusahaan akan membangun pabrik turunan amonia di lokasi yang sama. Saat ini, Panca Amara Utama sudah memiliki lahan seluas 200 ha di Luwuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News