CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

ENRG jual Blok Masela untuk bayar utang


Selasa, 25 Juni 2013 / 21:13 WIB
ENRG jual Blok Masela untuk bayar utang
ILUSTRASI. Ilustrasi Harga Emas Siang Ini di Pegadaian, Senin 17 Januari 2022. ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akan melepas blok minyak dan gas (migas) Masela, di Maluku. Rencananya, penjualan blok tersebut akan selesai dalam waktu dua bulan ke depan.

Direktur Utama ENRG Imam P. Agustino mengklaim, blok Masela memiliki cadangan minyak yang terbilang besar dengan kualitas yang baik. Tadinya, blok Masela merupakan investasi jangka panjang ENRG, namun akhirnya di lepas karena perusahaan akan fokus pada blok migas yang telah berproduksi.

"Blok Masela dari sisi cadangan kualitas memang baik, tetapi blok tersebut untuk long term. Saat ini, perusahaan sedang fokus pada yang sudah berproduksi saja," alasan Imam di Jakarta, Selasa (25/6).

Imam bilang, hasil penjualan Blok Masela digunakan untuk membayar utang kepada Credit Suisse yang jatuh temponya diperkirakan akhir tahun 2013 ini. Imam mengungkapkan, hasil dari penjualan Blok Masela diperkirakan US$ 200 juta.

Dengan menjual blok migas tersebut, perseroan bisa mengurangi beban utang dan melakukan refinancing dengan mencari pinjaman yang bunganya lebih kecil. Namun sayang, Imam enggan mengungkapkan sumber pendanaan yang akan digunakan dalam proses refinancing tersebut.

Menurut Imam, langkah refinancing sangat membantu dalam rangka mengurangi beban utang ENRG. "Untuk refinancing kami masih belum tahu akan melakukan apa. Jika melakukan refinancing, kami memperkirakan beban bunga perseroan yang selama ini sebesar US$ 90 juta bisa berkurang hingga US$ 40 juta," jelas Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×