Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana mengurangi beban keuangan. Perusahaan bakal melakukan restrukturisasi atas sejumlah kewajiban.
"Kami berencana restrukturisasi utang yang segera jatuh tempo," ujar Direktur Utama ENRG Herwin Hidayat kepada KONTAN, belum lama ini.
Asal tahu saja, ENRG punya pinjaman jangka panjang kepada sejumlah kreditur. Total nilai pinjaman mencapai US$ 305 juta. Dari total tersebut, porsi utang jatuh tempo dalam satu tahun senilai US$ 107,63 juta. Dus, pinjaman jangka panjang bersih ENRG mencapai US$ 197,87 juta.
Beban utang tersebut yang menjadi salah satu pemicu kinerja ENRG tertekan selama beberapa periode. Tekanan itu membuat ENRG terus merugi hingga menyebabkan perusahaan berada dalam kondisi defisiensi modal. Meski turun 95%, namun ENRG masih mencatat defisiensi modal sebesar US$ 3,22 juta per Maret 2017.
Manajemen ENRG mengaku, telah melakukan negosiasi dengan para kreditur untuk menyelesaikan utang-utang tersebut. Salah satu langkah yang bakal dilakukan adalah dengan melakukan pengalihan pinjaman menjadi modal atau konversi utang ke saham.
ENRG juga berencana merestrukturisasi kegiatan usaha dengan rencana masuk ke bisnis sektor midstream dan downstream minyak dan gas (migas) melalui akuisisi proyek yang telah berjalan maupun yang akan dikembangkan, demi keluar dari kondisi defisiensi modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News