Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (15/4) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menghijau. Ketika bursa saham tutup lapak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 29,29 poin (0,46%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.435,151.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga naik 4,8 poin (0,48%) menuju 1.013,27.
Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga naik. Indeks terbitan Kompas ini bertambah 6,04 poin (0,46%), sebelum hinggap di 1.309,979.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 5,09 kali, 5,60 kali, dan 5,7 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh ITMG, ADRO, WSKT, INDY, MNCN, UNTR, dan PTBA.
Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah ini, enam saham naik harga dari penutupan sebelumnya. Mereka adalah INKP, ERAA, Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Adaro Energy Tbk (ADRO), Indika Energy Tbk (INDY), dan Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).
Tiga saham lain mampu naik harga, yaitu Waskita Karya Tbk (WSKT), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan United Tractor Tbk (UNTR).
Adapun satu-satunya saham yang lain tidak berubah harga dibanding harga penutupan sebelumnya adalah SRIL.
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah | ||||
---|---|---|---|---|
Kode | Harga (12/4) | Harga (15/4) | PBV | PER |
INKP | 8.025 | 7.925 | 0,79 | 5,09 |
SRIL | 336 | 336 | 0,92 | 5,6 |
ERAA | 1.630 | 1.535 | 1,01 | 5,77 |
ITMG | 20.425 | 20.200 | 1,63 | 6,02 |
ADRO | 1.300 | 1.285 | 0,66 | 6,8 |
WSKT | 2.000 | 2.060 | 0,97 | 7,05 |
INDY | 1.740 | 1.715 | 0,55 | 7,69 |
MNCN | 790 | 830 | 1,11 | 7,76 |
UNTR | 25.625 | 25.950 | 1,7 | 8,7 |
PTBA | 4.030 | 3.970 | 2,81 | 9,11 |
Sumber: RTI
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News