CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Empat saham perbankan ini menekan IHSG selama Agustus 2019


Minggu, 01 September 2019 / 10:05 WIB
Empat saham perbankan ini menekan IHSG selama Agustus 2019
ILUSTRASI. Aktivitas kantor sekuritas


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada penutupan pasar Jumat (30/8), IHSG berhenti di level 6.328,47. Angka tersebut turun 0,18% bila dibandingkan dengan penutupan bulan lalu. Asal tahu saja, pada Rabu (31/7) bulan lalu, IHSG berhenti di level 6.390,50.

Dalam periode tersebut, ada empat saham perbankan yang menjadi penekan indeks terbesar (laggard).

1. Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Saham bank pelat merah ini turun 5,54% dalam satu bulan ke level Rp 7.250. Berdasarkan data RTI, total jual bersih asing di seluruh pasar mencapai Rp 277,7 miliar.

Menilik kinerja keuangannya, pendapatan bersih dan laba Bank Mandiri masih naik. BMRI mencatatkan pendapatan bersih dari bunga, syariah dan premi sebesar Rp 29,74 triliun. Naik 6,18% yoy dari Rp 28,01 triliun pada semester I-2018. Kemudian mencatatkan laba bersih sebesar Rp 13,53 triliun atau naik 11,08% yoy dari Rp 12,18 triliun.

Adapun, rasio perbankan BMRI tercatat capital adequacy ratio (CAR) sebesar 21,01%, loan to deposit ratio (LDR) sebesar 97,94% dan non performing loan (NPL) sebesar  0,72%.

Secara valuasi, price to earning ratio (PER) BMRI tercatat 12,5 kali, price to book value ratio (PBVR) 1,78 kali. Sedangkan Debt to Equity Ratio (DER) tercatat 551,4%.

Baca Juga: Saham TPIA, UNVR dan POLL jadi penopang IHSG di bulan Agustus 2019

2. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Saham BBRI turun 4,04% dalam satu bulan ini, menuju ke level Rp 4.270. Berdasarkan data RTI, total jual bersih asing dalam periode tersebut mencapai Rp 1,13 triliun di seluruh pasar.

Pada semester satu tahun ini, BBRI mencatatkan pendapatan bunga naik 12,1% yoy menjadi Rp 57,43 triliun dan pendapatan operasional selain bunga BRI juga tumbuh 14,79% yoy menjadi Rp 20,6 triliun. Ini mendorong laba bersih BRI yang mencapai Rp 16,3 triliun atau tumbuh 12,01% yoy.

Kinerja tersebut, diikuti dengan CAR sebesar 20,77%, LDR sebesar 93,90% dan NPL  sebesar 1,11.

Secara valuasi, PER bank pelat merah ini sebesar 16,30 kali dan PBVR sebesar 2,76 kali. Sementara itu, untuk DER mencapai 575,01%.

Baca Juga: Saham HMSP teratas, inilah 10 saham penggerus IHSG selama bulan Agustus 2019

3. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

Saham BBNI, dalam satu bulan terakhir tertekan 4,94% ke level Rp 7.700. Berdasarkan data RTI, dalam periode tersebut total jual bersih asing dalam periode tersebut sebesar Rp 489,75 miliar.

Dari kinerja keuangannya, BBNI mengantongi laba bersih Rp 7,63 triliun atau tumbuh 2,7% yoy. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, net profit bank pelat merah ini tumbuh melambat. Sebab pada semester I-2019 laba BBNI sempat naik 16% yoy. Adapun pendapatan bunga bersih bank ini tumbuh 1% yoy menjadi Rp 17,61 triliun. Sedangkan pendapatan non bunga tumbuh 11,6% yoy.

Kinerja tersebut diikuti dengan rasio perbankan seperti CAR sebesar 18,68, LDR 92,3 sebesar dan NPL sebesar 0,8.

Dari sisi valuasi, PER bank berlogo 46 ini tercatat 9,4 kali dan PBVR 1,23 kali. Sementara itu besaran DER tercatat 622,49%.

Baca Juga: Review IHSG: Cenderung Menguat, Meski Dilanda Aksi Jual Asing

4. Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Bank yang lebih dikenal dengan sebutan BCA ini mengalami tekanan harga saham dalam satu bulan terakhir sebanyak 1,05% ke level Rp 30.500. Data RTI menunjukkan, asing yang melego saham ini mencapai Rp 1,62 triliun.

Dari sisi kinerja keuangan, laba bersih BBCA naik 12,6% yoy menjadi Rp 12,9 triliun. Ini didorong oleh pertumbuhan kredit dan pertumbuhan pendapatan non bunga. Realisasi kredit tumbuh 11,5% yoy menjadi Rp 565,23 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 506,95 triliun.

Sementara itu pendapatan bunga bersih naik 13,1% yoy menjadi Rp 24,6 triliun, dan pendapatan operasional lainnya naik 24,5% yoy menjadi Rp 9,6 triliun pada semester pertama 2019.

Kinerja ini diikuti dengan CAR sebesar 23,58, LDR sebesar 78,97 dan NPLsebesar  0,52.

Valuasinya, BBCA mencatatkan PER mencapai 29,24 kali dengan PBVR 4,71 kali. Sementara itu, DER BBCA sebesar 445,11%.

Selain saham perbankan tersebut, yang turut menekan IHSG adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT H M Sampoerna Tbk (HMSP), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Baca Juga: IHSG ditutup naik 0,63% ke 6.328,47 perdagangan Jumat (30/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×