Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
NEW YORK. Bursa AS kembali ditutup memerah pada perdagangan Selasa (9/9). Itu lantaran investor masih khawatir, Federal Reserve akan menaikkan tingkat suku bunga lebih cepat dibanding perkiraan.
Indeks Standard & Poor's 500 merosot 0,7% ke 1.988,44 pada pukul 4 sore waktu New York. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 5 Agustus silam. Seluruh sepuluh sektor yang diperdagangkan di S&P 500 merosot.
Dow Jones Industrial Average kehilangan 9755 poin atau 0,6% dan ditutup di 17.013,87. Nasdaq 100 yang banyak memperdagangkan saham teknnologi juga terjun 0,8%. Sedangkan Russell 2000 Index yang memperdagangkan korporasi menengah kecil terperosok 1,2%.
Kemarin sebanyak 5,8 miliar saham diperdagangankan, 3,5% di bawah rata-rata harian dalam tiga bulan terakhir.
"Banyak orang masih takut The Fed menaikkan bunga terlalu cepat. Tapi saya rasa tidak ada untungnya menaikkan bunga lebih awal. Jika The Fed mengetatkan moneter terlalu cepat, itu akan membawa ekonomi AS dan dunia ke resesi yang lain," kata John Manley, Chief Equity Strategist di Wells Fargo Funds Management di New York.
Saham Apple kemarin terkoreksi 0,4% ke US$ 97,99 setelah perusahaan ini meluncurkan produk baru mulai dari iPhone, smartwatch, sistem pembayaran mobile sampai aplikasi kesehatan.
McDonald's turun 1,5% ke US$ 91,09 setelah salah satu rantai fast food terbesar dunia melaporkan penurunan penjualan untuk empat bulan berturut-turut.
Berbagai perusahaan teknologi juga terkoreksi, Yahoo Inc turun 2,5%, EBay Inc turun 2,8%, dan Intel Corp terpeleset 1,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News