kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Empat Hari Listing Adaro Minerals (ADMR) Naik 300%, Begini Hitungan Fundamentalnya


Jumat, 07 Januari 2022 / 05:25 WIB
Empat Hari Listing Adaro Minerals (ADMR) Naik 300%, Begini Hitungan Fundamentalnya


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru empat hari melantai di Bursa Efek Indonesia saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk melesat. Hingga Kamis (6/1) harga saham emiten yang berkode saham ADMR ini ditutup di Rp 304 per saham, atau menguat 24,59 % dari hari sebelumnya. 

Jika dibandingkan dengan harga IPO di Rp 100 per saham, maka harga saham ADMR telah meningkat 204%. Saham anak usaha dari PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dinilai analis Trimegah Sekuritas, Hasbie dan Willinoy Sitorus menarik. Sebab menurut Trimegah, ADMR adalah perusahaan tambang batubara dengan produksi dan kinerja yang terbaik. 

ADMR juga memiliki izin operasional dan memiliki lisensi terlama yakni lebih dari 30 tahun. ADMR juga merupakan pemain tier I cooking coal yang memiliki tim manajemen yang solid. "Ini bukan hanya perusahaan batubara, itulah mutiara emas Adaro Energy (ADRO)," ujar Hasbie dalam riset 3 Januari 2022. 

Baca Juga: Analis Sebut Emiten Ini Paling Terdampak Kebijakan Larangan Ekspor Batubara

Apalagi, ADRO memiliki lantar belakang yang solid dikombinasikan dengan aset yang berkualitas tinggi. "ADMR adalah anak perusahaan ADRO yang merupakan satu-satunya pemain hard coking coal di Indonesia dengan potensi kenaikan yang signifikan dari cadangan dan sumber daya yang belum dimanfaatkan," terang Hasbie dalam riset. 

ADMR berdasarkan perjanjian karya penguasaan pertambangan batubara (PKP2B) memiliki lima anak perusahaan yang memiliki pemegang konsesi pertambangan batubara di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur seluas 146.000 hektar. ADMR membayar royalti 13,5% dengan pajak normal 22%. 

ADMR memiliki struktur pajak paling menarik di antara rekan-rekan batubara. Seluruh konsesi PKP2B memiliki
 sumber daya 980 mt dengan cadangan 170mt batubara metalurgi. Tambang Lampunut ADMR menduduki peringkat pertama sebagai pemain biaya tunai tingkat 1 dunia.

ADMR juga didukung penuh oleh keterampilan manajemen pertambangan batubara ADRO yang kuat serta mendapat dukungan dari Saratoga, pemegang saham utama perusahaan. "Dengan mengingat hal ini, dan mempertimbangkan
 rekam jejak ADRO dan Saratoga, kami memperkirakan ADMR akan menjadi permata ADRO berikutnya," pendapat Hasbie. 

Baca Juga: Hari Perdana, Harga ADMR Menyentuh Batas Atas 35%

Prospek batubara metalurgi tetap menguntungkan. Batubara kokas merupakan hal yang penting dalam produksi besi dan baja untuk bahan bakar blast furnance. Sebab setiap satu ton baja membutuhkan kurang lebih 770 kg batu bara kokas. 

Kebutuhan akan cooking coal juga diperkirakan masih akan tetap tinggi. IHS Markit memperkirakan, ekspor batubara akan meningkat pada CAGR 0,9%, dengan Indonesia akan menjadi negara yang menikmati. 

Pertumbuhan CAGR sebesar 11,8% sementara impor diproyeksikan meningkat sebesar 1% menjadi 401mt tahun 
2040, dengan India diperkirakan memiliki pertumbuhan tercepat +3% karena prospek urbanisasi dan industrialisasi. 

ADMR berpotensi meningkatkan kapasitas pelabuhan Muara Tuhup. Dimana pelabuhan utama tambang batubara Maruwai dan Lahai memiliki kapasitas 2,5 juta ton pada 2021 dan akan naik menjadi 3,5 juta-4 juta ton pada tahun 2022.

Baca Juga: Pemerintah Melarang Ekspor Batubara Selama Januari 2022, Emiten Ini Akan Terimbas

Dalam jangka panjang, secara bertahap kapasitas pelabuhan tambang batubara ini akan meningkat menjadi 6 juta ton dalam jangka panjang. "Kami memperkirakan mereka akan mencapainya pada tahun 2027," tutur Hasbie dalam riset. Bahkan ada potensi naik mencapai lebih dari 10 juta ton. 

Ini akan meningkatkan tingkat produksi batubara ADMR pada tambang Maruwai dan juga kapasitas produksi batubaranya. Hasilnya, Trimegah berharap CAGR pendapatan ADMR pada tahun 2020-2023 menjadi 54%.

"Kami berharap bahwa peningkatan skala produksi ADMR pada akhirnya akan meningkatkan marginnya," ujar Hasbie. Trimegah Sekuritas memperkirakan margin EBITDA ADMR akan meningkat dari 4% pada tahun 2020 menjadi 43% pada tahun 2022 dan 39% pada tahun 2023. 

Ini dengan potensi laba bersih ADMR pada tahun 2021 sebesar US$ 70 juta dan tahun 2022 sebesar US$ 100 juta. Sementara pada tahun depan laba bersih ADMR bisa mencapai US$ 95 juta. 

Proyeksi ini dengan asumsi harga batubara kokas pada tahun 2021 sebesar US$ 203 per ton. Namun pada tahun 2022 dan tahun 2023 harga batubara kokas akan menurun menjadi US$ 165 -US$ 150 per ton pada tahun 2022 dan 2023.

Baca Juga: Ekonomi Membaik, Taipan Berebut Cari Dana Segar di Pasar Modal

"Kami menggunakan metode DCF yang membuat target harga ADMR di Rp 210. Kami menilai ADMR menggunakan metode DCF dengan WACC 7,5% dan dalam waktu 30 tahun, dengan asumsi tidak ada sumber daya yang dikonversi," jelas dia. PER ADMR ada di 6,15x pada tahun 2022. 

"Kami percaya ADMR layak memiliki valuasi premium dibandingkan dengan penambang batubara domestik, karena 
cerita tentang pertumbuhan," kata Hasbie. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×