kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Empat BUMN konstruksi, hanya WIKA yang turun laba


Senin, 31 Agustus 2015 / 15:51 WIB
Empat BUMN konstruksi, hanya WIKA yang turun laba


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kinerja emiten kontruksi pelat merah selama paruh pertama tahun ini masih tercatat positif.

Laba bersih rata-rata empat emiten tercatat masih tumbuh 44,9%. Total laba bersih emiten kontruksi BUMN semester I mencapai Rp 602,4 miliar sementara pendapatan tercatat sebesar Rp 18,26 triliun.

Tiga emiten menorehkan pertumbuhan laba bersih maupun pendapatan.

Hanya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) saja yang mengalami perlambatan dengan mengantongi laba bersih sebesar Rp 200,49 miliar atau turun 29% secara year on year (yoy). Pendapatannya juga turun sebesar 18% menjadi Rp 5,85 triliun.

Sementara, performa yang paling moncer diraih oleh PT Wijaya Karya Tbk (WSKT) dengan mencatat laba bersih Rp 171,5 miliar atau melesat 182% dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 60,8 miliar.

Ini seiring dengan kenaikan pendapatan perseroan sebesar 25% menjaid Rp 3,98 triliun.

Namun jika dibandingkan dengan target yang dipatok tahun ini sebesar Rp 13,3 triliun, perolehan pendapatan WSKT selama enam bulan pertama baru 30%. Sedangkan realisasi labab bersih 26% dari target yang dipatok tahun ini sebesar Rp 650 miliar.

Lalu, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengalami pertumbuhan laba bersih sebesar 17,5% menjadi Rp 70,4 miliar. Sedangkan pendapatnnya stagnan dengan hanya mencatat kenaikan sebesar 0,6% menjadi Rp 3,21 triliun.

Adapun PT Pembangunan Perumahan menorehkan pertumbuhan laba bersih Rp 160,7 miliar atau tumbuh 9,3% dan pendapatan tumbuh 13% menjadi Rp 5,22 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×