kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten telekomunikasi kompak bukukan perbaikan kinerja di semester I 2019


Kamis, 01 Agustus 2019 / 21:23 WIB
Emiten telekomunikasi kompak bukukan perbaikan kinerja di semester I 2019


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Tak mau ketinggalan, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) juga membukukan kenaikan pendapatan 19,17% yoy, dari Rp 2,54 triliun menjadi Rp 3,03 triliun. Kenaikan pendapatan ini didorong oleh semua lini bisnis FREN yang bertumbuh. Sebagai gambaran, layanan data yang berkontribusi 94,7% terhadap pendapatan total FREN  naik 18,9% yoy, dari Rp 2,41 triliun menjadi Rp 2,86 triliun.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, pendapatan PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) naik 8% menjadi QAR 3,2 miliar (Rp 12,41 triliun). Berdasarkan pengumuman Ooredoo Group terkait kinerja semester I-2019, pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh strategi komersial yang dijalankan Indosat Ooredoo yang berhasil menarik lebih dari 3 juta pelanggan baru di kuartal II-2019.

Baca Juga: Bukukan laba bersih Rp 282,4 miliar, XL Axiata (EXCL) balikkan rugi jadi untung

Dari segi bottom line, keempat emiten tersebut juga menunjukkan perbaikan kinerja. Laba bersih TLKM sepanjang semester I-2019 naik 27,4% yoy, dari Rp 8,69 triliun menjadi Rp 11,08 triliun.

Sementara itu, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mampu membalikkan rugi bersih menjadi laba bersih sebesar Rp 282,4. Pada periode sama tahun sebelumnya, perusahaan ini masih mencatatkan rugi sebesar Rp 81,74 miliar. Laba bersih ini EXCL ini juga meningkat 393,8% dari kuartal I-2019 yang sebesar Rp 57,19 miliar.

Baca Juga: Pelarangan penjualan kartu perdana Zain harus diikuti penegakkan hukum

Serupa, FREN juga berhasil mengurangi rugi usahanya, dari Rp 1,36 triliun pada semester I-2018 menjadi Rp 1,28 triliun pada paruh pertama tahun ini. Indosat Ooredoo juga berhasil menaikkan EBITDA sebesar 24% menjadi QAR 1,3 miliar (Rp 5,4 triliun). Menurut perusahaan ini, peningkatan laba bersih tersebut menunjukkan keberhasilan atas optimalisasi biaya dan peningkatan jangkauan serta kualitas jaringan yang signifikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×