Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki indeks khusus berisikan 20 saham emiten yang royal membagikan dividen. Indeks tersebut adalah Indeks IDX High Dividen 20.
Dari 20 anggota indeks ini, empat diantaranya merupakan emiten yang berkecimpung di dunia pertambangan batubara, yakni PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Dari keempat emiten ini, ada yang mulai mengambil ancang-ancang untuk membagi berkah ke pemegang saham. Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan, saat ini keputusan mengenai pembagian dividen masih menunggu keputusan pemegang saham. Namun, PTBA mengusulkan pembagian dividen sama dengan tahun lalu.
Baca Juga: Kinerja emiten batubara di kuartal I belum terdampak signifikan pandemi corona
Sementara manajemen ITMG akan menentukan dividen pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 27 Mei 2020 mendatang.
Lantas, di tengah pandemi corona (Covid-19), apakah sentimen dividen masih membuat saham-saham tambang batubara menarik dilirik?
Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia mengatakan, prospek komoditas batubara tahun ini masih berat. Estimasi dia, harga batubara akan berada di kisaran US$ 70,2 per metrik ton hingga akhir 2020.
Lebih lanjut, wabah virus corona (Covid-19) telah menyebabkan gejolak global dan meningkatkan kewaspadaan dalam perekonomian. Karenanya, saham PTBA dan ITMG telah mencapai harga terendah dalam 3 tahun terakhir pada 19 Maret 2020 masing-masing pada Rp 1.485 dan Rp 6.025 per saham.
Baca Juga: Rasio dividen Indo Tambangraya (ITMG) diprediksi lebih rendah, ini sebabnya
MNC Sekuritas merekomendasikan netral untuk sektor pertambangan batubara mengingat adanya risiko penurunan permintaan batubara global. Namun, situasi pasar saat ini membuat saham PTBA dan ITMG cukup menarik, bukan hanya dari potensi rebound di masa depan tetapi juga dari valuasi yang relatif murah.
Selain itu, kedua emiten ini juga menawarkan dividen yang cukup tinggi sehingga akan menarik minat investor. Catherina merekomendasikan buy saham PTBA dengan target harga Rp 2.310 per saham.
Sementara itu, Kepala Riset Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy memprediksi UNTR akan mengumumkan dividen final sekitar Rp 758-Rp 910 per saham pada RUPST berikutnya. Hal ini didasari dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp 11,31 triliun tahun lalu dan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) final yang diproyeksikan sebesar 25% atau 30%.
Dengan mempertimbangkan potensi hasil dividen yang menarik, valuasi yang hanya 3 kali EV / EBITDA, dan neraca yang kuat dengan hanya 1% dari rasio hutang bersih terhadap ekuitas, Kresna Sekuritas memberi sinyal adanya kemungkinan pemulihan profitabilitas UNTR yang berbentuk V (V Shape), setelah pandemi Covid-19 berlalu dan permintaan batubara kembali normal.
Robertus mempertahankan rekomendasi beli (buy) saham UNTR dengan target harga Rp 22.250 per saham.
Baca Juga: Siap-siap, pemegang saham Indo Tambangraya (ITMG) bakal ketiban berkah dividen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News