Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan menentukan besaran dividen pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 27 Mei 2020 mendatang. Setiap tahun emiten pertambangan batubara ini selalu membagikan dividen dengan rasio minimum 60%.
Setelah membagikan dividen dengan rasio pembayaran atau dividend payout ratio (DPR) sebesar 100% dalam beberapa tahun terakhir, dividen ITMG tahun buku 2019 diprediksi akan lebih rendah.
Analis Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri memperkirakan, rasio pembayaran dividen konstituen Indeks Kompas100 ini di kisaran 80% dari laba bersih tahun 2019. Stefanus menilai hal ini guna menjaga arus kas perusahaan di tengah harga batubara yang melunak.
Baca Juga: Siap-siap, pemegang saham Indo Tambangraya (ITMG) bakal ketiban berkah dividen
Sebagai gambaran, tahun lalu ITMG mengempit laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$ 129,43 juta. Realisasi ini turun 50,6% dari US$ 261,75 juta di akhir 2018.
“Dalam rentang 10 tahun terakhir, rasio pembayaran dividen ITMG sebesar 70%-100%. Baru-baru ini, ITMG telah membagikan dividen interim dengan rasio pembayaran 77,7% dari laba bersih semester I-2019,” tulis Stefanus dalam riset, Senin (27/4).
Meski dampak pandemi Covid-19 akan melunakkan harga komoditas batubara harga pada kuartal mendatang dan berpotensi memukul kinerja ITMG pada tahun ini, Stefanus tetap merekomendasikan beli (buy) saham ITMG dengan target harga Rp 12.000 per saham.
Baca Juga: Indo Tambangraya Terimbas Lockdown di Negeri Pembeli, Ini Rekomendasi Saham ITMG
Adapun ekspektasi dividen yang cukup menggiurkan menjadi salah satu pertimbangan Stefanus dalam rekomendasi saham ITMG. Selain itu, adanya perluasan lebih lanjut dari cadangan batubara dengan melakukan akuisisi aset batubara lainnya (dengan total cadangan batubara antara 70 juta ton-100 juta ton) di dekat area penambangan yang sudah ada, menambah daya tarik saham ini.
Pertimbangan lainnya adalah efisiensi biaya lebih lanjut dari adanya penurunan harga minyak mentah dan tingkat rasio pengupasan atau stripping ratio (SR) yang lebih rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News