kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emiten properti yang dapat berkah pemangkasan PPh


Senin, 15 Agustus 2016 / 20:53 WIB
Emiten properti yang dapat berkah pemangkasan PPh


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Insentif yang diberikan pemerintah terhadap sektor properti lewat penurunan pajak penghasilan (PPh) atas penjualan rumah / tanah diperkirakan akan mendorong kinerja emiten properti tahun ini.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan penurunan PPh tersebut akan mendorong kinerja emiten properti tahun menjadi lebih baik. Pasalnya dengan penurunan pajak tersebut maka margin developer akan semakin tebal. "Kinerja perusahaan akan lebih terdorong tahun ini," katanya pada KONTAN, Senin (15/8).

Menurutnya yang paling diuntungkan dengan kebijakan ini adalah perusahaan properti yang memiliki banyak penjualan seperti APLN, CTRA, BSDE, dan SMRA.

Hanya saja, Hans tidak bisa menilai seberapa besar dampak penurunan PPh penghasilan ini menopang kinerja emiten. Namun secara umum, Hans memperkirakan tahun ini sektor properti masih bisa tumbuh sekitar 8% karena terdorong oleh kebijakan tax amnesty yang bisa menopang penjualan di semester II ini.

Saat ini, industri properti memang tengah mengalami perlambatan. Hans mengatakan perlambatan tersebut bukan karena beban pajak yang meningkat tetapi daya beli masyarakat yang tengah melambat.

Oleh karena itu, Hans memperkirakan akan ada peluang bagi emiten properti untuk mentransfer penurunan pajak tersebut dengan menurunkan harga rumah untuk mendorong penjualan yang tengah lesu. "Namun peluangnya tidak terlalu besar," ujarnya.

Senada, Franky Rivan, analis Daewoo Sekuritas mengatakan penurunan pajak penjualan tersebut akan berdampak besar pada emiten yang memiliki porsi penjualan yang lebih besar. Ia bilang, margin emiten akan terdorong dengan turunnya beban pajak yang harus disetor ke pemerintah.

Hanya saja dengan melihat penjualan properti di semester I masih melambat, Franky memperkirakan emiten akan memilih mentransfer insentif penurunan pajak tersebut ke harga jual rumah.

"Penjualan mereka jelek semester I jadi kemungkinan emiten akan turunkan harga untuk mencapai target penjualan. Saya yakin kalau satu emiten sudah berani menurunkan harga maka yang lain juga pasti mengikuti," katanya.

Kendati begitu, Franky memandang prospek sektor properti tahun ini masih akan melambat. Sebab permasalahan utamanya ada pada daya beli masyarakat yang masih rendah.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×