kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -2.000   -0,11%
  • USD/IDR 16.208   -7,00   -0,04%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Emiten Properti Masih Hadapi Tantangan di Semester II , Cek Rekomendasi Analis


Senin, 18 Agustus 2025 / 17:13 WIB
Emiten Properti Masih Hadapi Tantangan di Semester II , Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Pembangunan Summarecon Mall Bekasi memasuki tahap topping off. Kinerja pendapatan marketing sales atau prapenjualan emiten properti diproyeksi bakal menemui sejumlah tantangan di semester II 2025.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

Liza melihat, ada sejumlah sentimen positif yang akan mendorong raihan marketing sales emiten properti di semester II 2025. 

Pertama, pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) menjadi 5,25% pada bulan Juli dan sinyal masih adanya ruang pelonggaran hingga akhir tahun 2025.

“Ini bisa meringankan KPR dan meningkatkan pembelian,” ungkapnya.

Kedua, diperpanjangnya insentif PPN DTP 100% untuk rumah di bawah Rp 2 miliar hingga Desember 2025. Insentif ini bisa mendorong penjualan rumah, terutama untuk hunian tapak yang bisa serah terima cepat.

Baca Juga: Suku Bunga Turun ke 5,25%, Simak Prospek Emiten Properti

Meskipun begitu, kinerja emiten properti bukannya tanpa tantangan. Ini lantaran daya beli rumah tangga masih rapuh.

“BI sendiri mencatat kenaikan harga residensial dan penjualannya yang baru pulih tipis,” katanya.

Sehingga, beberapa emiten pun butuh mengakselerasi penjualan di semester II agar bisa memenuhi target marketing sales tahunan mereka.

Misalnya, CTRA perlu mengejar penjualan sekitar Rp 6,8 triliun, PANI Rp4,1 triliun, dan PWON Rp1,2 triliun untuk capai target marketing sales 2025.

“Ini meningkatkan risiko eksekusi jika peluncuran produk tertunda,” ungkapnya. Liza pun belum memberikan rekomendasi untuk emiten properti.

Sementara, Nafan bilang, emiten properti masih punya sejumlah katalis positif di paruh kedua tahun 2025. Misalnya, stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diharapkan bisa ditopang oleh penguatan konsumsi domestik.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Properti Kawasan Industri di Saat Pasar Bergejolak

Lalu, potensi penurunan suku bunga BI yang bisa sampai dua kali lagi hingga akhir tahun 2025, serta perpanjangan PPN DTP hingga Desember.

“Seharusnya, tren bisa meningkat untuk realisasi target marketing sales,” paparnya.

Nafan pun merekomendasikan accumulative buy untuk CBDK dan CTRA dengan target harga masing-masing Rp 8.750 per saham dan Rp 1.420 per saham.

Sedangkan, rekomendasi add diberikan Nafan untuk PANI dan SMRA dengan target harga masing-masing Rp 17.300 per saham dan Rp 474 per saham.

Selanjutnya: BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Besok (19/8), Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini

Menarik Dibaca: BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Besok (19/8), Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×