kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten properti cetak kinerja ciamik, begini rekomendasi analis


Kamis, 31 Oktober 2019 / 22:40 WIB
Emiten properti cetak kinerja ciamik, begini rekomendasi analis
ILUSTRASI. Booth pengembang perumahan dan properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) saat pameran properti REI Expo di Jakarta Convention Center, Senin (4/5/2015). KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten properti menorehkan kinerja yang positif sepanjang Januari hingga September 2019.

Salah satunya PT Pakuwon Jati Tbk, emiten berkode saham PWON ini memperoleh pendapatan sebesar Rp 5,24 triliun atau naik tipis 0,19% dari kuartal 2 2019 Rp 5,23 triliun.

Meski naik tipis, tapi PWON berhasil mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan pada entitas induk sebanyak Rp 2,15 triliun atau tumbuh 20,78% ketimbang periode yang sama 2018 Rp 1,78 triliun.

Baca Juga: Pendapatan Alam Sutera (ASRI) menyusut 38,75% pada kuartal III 2019

Mengenai perolehan marketing sales, Presiden Direktur PWON Stefanus Ridwan menyampaikan, perusahaan tengah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target hingga tutup tahun.

Pada tahun ini perusahaan menargetkan perolehan marketing sales Rp 2,22 triliun. "Kami akan mencoba semaksimal mungkin, mencapai target," katanya ketika ditemui di Jakarta, Kamis (21/10).

Sama halnya PWON, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) pada kuartal 3 2019 juga berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan. BEST membukukan pendapatan Rp 607,61 miliar atau naik 16,71% bila dibandingkan perolehan pada kuartal 3 2018 (yoy) yang tercatat Rp 520,62 miliar.

Baca Juga: Kuartal III 2019, Ciputra Development (CTRA) raup marketing sales Rp 4,15 triliun

BEST memperoleh laba sebanyak Rp 210,85 miliar atau naik 37,42% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain BEST dan PWON, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) rupanya menorehkan kinerja lebih mentereng pada kuartal 3 2019 ini. Pendapatan emiten properti Grup Sinarmas ini melonjak 220,59% secara tahunan menjadi Rp 1,27 triliun pada periode Januari-September 2019.

Sejalan dengan meningkatnya pendapatan, laba DMAS melonjak 334,74% menjadi Rp 759,10 miliar, padahal pada periode yang sama laba perseroan hanya Rp 174,61 miliar.

Di lain sisi, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengantongi pendapatan sebanyak Rp 4,65 triliun atau turun tipis 0,85% dari kuartal 3 2018 Rp 4,69 triliun.

Baca Juga: Laba laba turun 12,71% di kuartal III-2019, simak rekomendasi analis untuk saham CTRA

CTRA juga mengalami penurunan laba bersih, perseroan memperoleh laba periode berjalan Rp 462,48 miliar atau menyusut 29,62% dari periode yang sama tahun 2018 Rp 657,16 miliar.

Meski begitu, Direktur Ciputra Development Harun Hajadi optimistis perusahaan akan mencapai target-target kinerja yang telah dipasang pada tahun ini.

Sampai September, perusahaan sudah meraih marketing sales sebanyak Rp 4,15 triliun. Sebagai informasi, pada tahun ini perusahaan menargetkan perolehan marketing sales sebanyak Rp 6 triliun.

"Kami belum mengubah target, menurut saya perusahaan masih in line dengan proyeksi," kata Direktur Ciputra Development Harun Hajadi pada Kontan.co.id, Kamis (31/10).

Baca Juga: WIKA catat laba bersih Rp 1,57 triliun hingga kuartal III-2019

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony melihat saham-saham emiten properti menarik lantaran dari sisi penjualan sudah mulai meningkat. Ia menambahkan sentimen positif juga datang dari penurunan suku bunga yang terus mengalami penurunan.

"Sentimen negatifnya dari kondisi ekonomi global yang masih tidak stabil membuat konsumen menjadi lebih hati-hati," ujarnya.

Ia menilai saham-saham yang menarik bagi investor lantaran valuasinya tergolong rendah seperti BSDE, PWON, APLN, CTRA, dan ASRI.

Baca Juga: Laba bersih Wijaya Karya (WIKA) tumbuh 48,3% di Kuartal III-2019

Guna mendongkrak kinerja, sambungnya, emiten properti bisa mulai meningkatkan penyewaan gedung dan tidak hanya berharap dari penjualan properti.

Ia merekomendasikan investor untuk buy saham PWON dengan target harga Rp 750 per saham sampai akhir tahun, kemudian untuk saham BEST dengan target harga Rp 300 per saham, CTRA dengan target harga Rp 1.400 per saham, DMAS dengan target harga Rp 350 per saham, SMRA dengan target harga Rp 1.500 per saham, dan BSDE dengan target harga Rp 2.400 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×