kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten Perhotelan Memburu Cuan dari Libur Akhir Tahun


Kamis, 22 Desember 2022 / 18:46 WIB
Emiten Perhotelan Memburu Cuan dari Libur Akhir Tahun
ILUSTRASI. Momentum libur Natal dan Tahun Baru alias Nataru menjadi angin segar bagi para emiten pengelola penginapan


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum libur Natal dan Tahun Baru alias Nataru menjadi angin segar bagi para emiten pengelola penginapan lantaran dapat meningkatkan pendapatan menjelang akhir tahun 2022.

Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, musim liburan akhir tahun memang akan mendongkrak kinerja emiten perhotelan.

"Karena ramai pengunjung yang berlibur , sehingga tentu berdampak baik pada kinerja emiten perhotelan memang secara umum di akhir tahun okupansi meningkat," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/12).

Proyeksi di 2023, Jono mengatakan emiten perhotelan akan tumbuh positif dibandingkan pada tahun ini, karena pariwisata terus meningkat seiring rencana pemerintah menghapus PPKM.

Baca Juga: Sentimen Liburan Akhir Tahun Bakal Jaga Tren Kinerja Positif Pakuwon Jati (PWON)

Adapun sentimen yang dapat menghambat kinerja berasal dari resiko pelemahan daya beli karena inflasi, potensi resesi dan potensi pembatasan sosial jika masih ada kasus Covid-19.

Diantara emiten sektor ini, Jono merekomendasikan beli saham PWON dengan target harga Rp 600 per saham.

Ia menyebut, PWON memiliki pemulihan kinerja yang cepat pasca pandemi, baik secara kuartalan maupun tahunan, yang terangkat oleh pendapatan berulang dari properti komersialnya (mal, sewa kantor & hotel).

PWON juga memiliki Net Leasable Area (NLA) ruang komersial terbesar (mall + sewa kantor) di Tanah Air, mencapai total 935.000 m2 per September 2022 dan diproyeksikan mencapai 1.040.000 m2 pada tahun 2027.

Selain itu PWON juga memiliki eksposur risiko lebih rendah terhadap kemungkinan suku bunga lebih tinggi dan perlambatan ekonomi global karena neraca kuat dan profitabilitas yang unggul.

Baca Juga: IHSG Menguat Tipis, Cermati Proyeksi Pergerakan IHSG pada Jumat (23/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×