kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Emiten pakan ternak tertekan pandemi virus corona, apa kata analis?


Selasa, 05 Mei 2020 / 21:40 WIB
Emiten pakan ternak tertekan pandemi virus corona, apa kata analis?


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis emiten sektor peternakan tahun ini tertekan akibat penyebaran virus corona atau Covid-19. Pemain di sektor ini bahkan tak dapat memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran tahun ini secara optimal lantaran lesunya permintaan ayam dan produk turunan.

Corporate Secretary PT Malindo Feedmill (MAIN) Andre Andreas Hendjan memprediksi peningkatan permintaan dan penjualan pada pada momen puasa dan Lebaran 2020 tak setinggi tahun lalu. Walau demikian, ia berharap, jumlah permintaan untuk ayam broiler dan daging olahan dapat terkerek pada bulan puasa ini.

Baca Juga: Indeks High Dividend 20 lebih anjlok dibanding IHSG, ini sebabnya

“Khususnya menjelang lebaran, kami tetap berharap terjadi peningkatan permintaan mendekati lebaran,” ujarnya pada Kontan.co.id, Selasa (5/5).

Dalam kondisi saat ini, Andre mengaku lebih wait and see dalam menyikapi pandemi Covid-19. Padahal, sebelumnya MAIN memasang target pertumbuhan sebesar 15% untuk 2020.

PT Sierad Produce Tbk (SIPD) juga bakal merevisi target pendapatan pada tahun ini. Direktur Utama Sierad Produce Tommy Wattimena memastikan bahwa perusahaan tersebut bakal mengoreksi target kinerja 2020. “Iya pasti ada revisi karena harga live bird dan Day Old Chick (DOC) jatuh banget,” ungkapnya, Selasa (5/5).

Untuk rencana ekspansi, Tommy memilih tidak berkomentar lebih dulu. Sebagai informasi, sebelumnya SIPD membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 15% pada tahun ini.

Baca Juga: Indeks High Dividend 20 anjlok, ini saham-saham yang bisa dikoleksi

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, emiten pakan ternak memang belum dapat memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran tahun ini. Padahal biasanya, momen ini menjadi peluang untuk mengerek penjualan.

Tak hanya penurunan permintaan, pelemahan nilai tukar rupiah juga menjadi hantaman untuk sektor pakan ternak. Pasalnya, memang bahan baku pakan ternak masih banyak yang didatangkan dari luar negeri.

Misalnya saja SIPD, sejauh ini SIPD mengimpor bahan baku berupa soybean meal (SBM) sebesar 25%-30%, kemudian impor kedelai 30%, dan impor jagung sebanyak 60%.

Baca Juga: Kinerja emiten batubara di kuartal I belum terdampak signifikan pandemi corona

Nico memprediksi, sektor pakan ternak membutuhkan waktu cukup lama untuk kembali pulih. Ia bilang, saham-saham dari sektor pakan ternak dapat kembali pulih dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan.

Walaupun demikian, secara valuasi saham-saham poultry sudah terdiskon. Ia bilang, saham-saham dari sektor pakan ternak bisa menjadi salah satu pilihan investor dalam jangka waktu panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×