Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
Tak hanya penurunan permintaan, pelemahan nilai tukar rupiah juga menjadi hantaman untuk sektor pakan ternak. Pasalnya, memang bahan baku pakan ternak masih banyak yang didatangkan dari luar negeri.
Misalnya saja SIPD, sejauh ini SIPD mengimpor bahan baku berupa soybean meal (SBM) sebesar 25%-30%, kemudian impor kedelai 30%, dan impor jagung sebanyak 60%.
Baca Juga: Kinerja emiten batubara di kuartal I belum terdampak signifikan pandemi corona
Nico memprediksi, sektor pakan ternak membutuhkan waktu cukup lama untuk kembali pulih. Ia bilang, saham-saham dari sektor pakan ternak dapat kembali pulih dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan.
Walaupun demikian, secara valuasi saham-saham poultry sudah terdiskon. Ia bilang, saham-saham dari sektor pakan ternak bisa menjadi salah satu pilihan investor dalam jangka waktu panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News