CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.798   29,00   0,18%
  • IDX 7.327   5,00   0,07%
  • KOMPAS100 1.122   2,13   0,19%
  • LQ45 889   4,78   0,54%
  • ISSI 222   -0,16   -0,07%
  • IDX30 456   2,87   0,63%
  • IDXHIDIV20 547   1,86   0,34%
  • IDX80 129   0,28   0,21%
  • IDXV30 138   0,30   0,22%
  • IDXQ30 152   0,44   0,29%

Emiten memilih opsi rights issue


Jumat, 10 November 2017 / 08:00 WIB
Emiten memilih opsi rights issue


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran umum terbatas alias rights issue menjadi salah satu opsi favorit emiten untuk meraup pendanaan dari pasar modal. Mengacu statistik pasar modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga minggu ketiga Oktober 2017, nilai rights issue di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp 64,33 triliun. Angka ini menanjak 40,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, senilai Rp 45,68 triliun.

Bahkan ada beberapa emiten yang menggelar rights issue dengan nilai jumbo. Misalnya, Bumi Resources (BUMI), yang rights issue plus obligasi wajib konversi (IWK) senilai Rp 35 triliun. Kemudian Rimo International Lestari (RIMO) rights issue Rp 4,1 triliun.

Alhasil nilai emisi rights issue jauh lebih tinggi dibandingkan emisi initial public offering (IPO). Hingga pekan ketiga Oktober 2017, tercatat sebanyak 27 IPO dengan nilai total hanya Rp 5,61 triliun.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, maraknya rights issue ikut dipengaruhi pasar yang cenderung bullish. Tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa kali mencatatkan rekor tertinggi.

Dengan pasar yang bullish, ada dua manfaat yang bisa diperoleh emiten. Pertama, investor lebih mudah menyerap rights issue. Kedua, dengan pasar yang semakin naik, valuasi saham semakin mahal. "Pertimbangan momentum dan kebutuhan dana menjadi alasan emiten untuk melakukan rights issue," kata Hans.

Ia juga mengungkapkan, beberapa emiten tengah menyiapkan langkah ekspansi, sehingga dana yang paling mudah diperoleh adalah melalui rights issue.

Hans menilai saat ini daya beli masyarakat tidaklah turun. Hanya saja, masyarakat beralih untuk melakukan investasi. Menurut Hans, hal seperti ini menjadi kesempatan emiten untuk ekspansi.

Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada berpendapat, emiten memilih rights issue lantaran prosesnya lebih mudah daripada opsi pendanaan lain. Dia juga mengungkapkan rights issue adalah opsi yang cukup praktis lantaran target investor lebih jelas. Emiten yang akan rights issue hanya dituntut memaparkan penggunaan dana dan rencana aksi korporasi kepada pemegang saham lama.

Menurut Reza, strategi rights issue juga menjadi salah satu opsi pendanaan yang cocok bagi emiten untuk menggelar ekspansi. Apalagi bagi emiten yang menginginkan proses aksi korporasi yang lebih mudah.

Meski demikian, KONTAN mencatat, tak semua rights issue terserap pemegang saham publik. Lihat saja rights issue BUMI dan RIMO, yang tak dilirik investor publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×