Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten menggelar penerbitan saham baru dengan HMETD alias rights issue pada tahun ini. Tak sedikit yang menggelar rights issue dengan nilai yang cukup fantastis, seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO), dan PT Sentul City Tbk (BKSL)
Aksi rights issue jumbo tersebut mengerek nilai emisi right issue sepanjang tahun ini. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan per minggu ketiga Oktober 2017, jumlah emisi rights issue sudah mencapai Rp Rp 64,33 triliun. Nilai tersebut berasal dari rights issue 21 emiten. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai emisi periode yang sama tahun lalu yaitu hanya Rp 45,68 triliun.
Nilai emisi rights issue tersebut juga jauh lebih tinggi dibandingkan emisi initial public offering (IPO) dari 27 emiten di pekan ketiga Oktober ini yang hanya Rp 5,61 triliun.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, maraknya rights issue dipengaruhi oleh pasar yang cenderung bullish. Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir membuat emiten memilih rights issue sebagai cara mencari pendanaan.
Dengan pasar yang cenderung bullish, ada dua manfaat yang bisa diperoleh emiten. Pertama, masyarakat akan lebih mudah dalam menyerap saham rights issue. Kedua, dengan pasar yang semakin naik, valuasi juga akan menjadi semakin mahal.
"Pertimbangan momentum dan kebutuhan dana menjadi alasan emiten melakukan rights issue," kata Hans kepada KONTAN, Kamis (9/11).
Ia juga mengungkapkan, beberapa emiten tengah mempersiapkan diri untuk melakukan ekspansi, sehingga dana yang paling mudah diperoleh adalah dengan menggelar penerbitan saham baru. Apalagi saat ini dengan keadaan ekonomi yang membaik, ekspansi menjadi pilihan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News