Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah menguat selama sekitar 1,09% selama sepekan terakhir, harga emas kembali turun kemarin (28/2). Per pukul 15.38 WIB, harga emas ada di level US$ 1.252,40 per ons troi. Artinya, dalam sehari, harga logam mulia ini turun 0,51%, sekitar setengah dari kenaikan harga selama sepekan terakhir.
Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, koreksi terjadi karena investor melakukan aksi profit taking setelah harganya menguat dalam sepekan terakhir. Selain itu investor juga sedang menanti pidato Presiden Donald Trump, terang dia. Selasa malam waktu Amerika Serikat (AS), Trump berpidato di depan kongres AS.
Nah, jika dalam pidatonya Trump akhirnya memaparkan detil pelonggaran kebijakan fiskal AS dan pengembangan industri manufaktur, bisa jadi harga emas makin tertekan. Apalagi sebelumnya salah satu pejabat The Federal Reserve, Robert S. Kaplan, memberi pernyataan hawkish terkait rencana kenaikan suku bunga AS.
Pelaku pasar menilai hal tersebut membuat sinyal kenaikan suku bunga The Fed dalam rapat Maret ini makin kuat. Probabilitas kenaikan suku bunga di Maret naik dari 17% ke 30%, kata Deddy.
Ia memprediksi, jika pada pertengahan Maret The Fed mengerek suku bunganya, harga emas akan terkoreksi hingga menyentuh level US$ 1.230 per ons troi.
Analis Global Kapital Investama Berjangka Alwi Assegaff menambahkan, data ekonomi Negeri Paman Sam juga masih sesuai ekspektasi. Biro Analisa Ekonomi AS kemarin merilis pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2016 pendahuluan mencapai 2%, masih sesuai target The Fed. Hal ini bisa memperkuat dollar AS dan menekan harga emas.
Karena itu, Alwi menilai koreksi harga emas hanya terjadi di pekan ini saja. Selain ditopang ciamiknya data ekonomi AS, harga emas juga sudah berada di area jenuh beli. Menurut hitungan Alwi, harga emas akan bergerak di rentang US$ 1.242-US$ 1.233 per ons troi hari ini ini.
Peluang menguat
Alwi melihat, secara fundamental si kuning masih dalam tren bullish. Lantaran permintaan emas sebagai aset safe haven tetap besar. Ia menebak, pada akhir kuartal I-2017, emas menguat di rentang US$ 1.216-US$ 1.280 per ons troi.
Deddy menyebut, menjelang pemilu Prancis di April, permintaan emas akan semakin tinggi. Karena itu, harga emas di akhir Maret bisa berada di kisaran US$ 1.230-US$ 1.270 per ons troi. Rencana Skotlandia untuk hengkang dari Inggris Raya turut mendorong harga emas.
Di sisi lain, secara teknikal harga emas masih bergulir diatas garis MA 10 dan MA 55, yang mengindikasikan penguatan. Kemudian indikator MACD masih cukup positif di atas garis 0. Sementara sinyal pelemahan diperlihatkan dari indikator stochastic yang sudah overbought di level 80. Selain itu, RSI menunjukkan koreksi di level 66.
Karena itu Deddy memprediksi hari ini harga emas terkoreksi dan bergerak di kisaran US$ 1.244-US$ 1.263,85 per ons troi. Sedangkan Alwi memproyeksikan dalam sepekan harga si kuning bergerak di rentang US$ 1.233-US$ 1.263 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News