Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mendekati pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang siap digelar pekan depan, harga emas mengalami koreksi. Tapi, ketidakpastian di Inggris pasca pemilihan umum (pemilu) bisa menjadi penahan bagi kejatuhan emas.
Mengutip Bloomberg, Jumat (9/6) pukul 15.46 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus 2017 di Commodity Exchange tergerus 0,27% menjadi US$ 1.276 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga ini sudah terkikis 0,32%.
Hasil polling pemilu Inggris menunjukkan, Partai Konservatif yang mengusung Perdana Menteri Theresa May hanya unggul tipis. Padahal, partai ini diharapkan bisa menguasai mayoritas kursi parlemen negeri Ratu Elizabeth II.
Proyeksi BBC, Partai Konservatif hanya akan mengantongi 318 kursi atau lebih rendah dari awal kampanye yang mencapai 330 kursi. Untuk jadi mayoritas di parlemen Inggris, partai membutuhkan 326 kursi. Sementara Partai Buruh diduga bisa mendapatkan sekitar 261 kursi.
Situasi di Inggris itu membuat harga emas pada awal perdagangan kemarin sempat melambung tinggi. "Aksi profit taking juga datang bersamaan dengan masih kuatnya optimisme pasar akan kenaikan suku bunga The Fed di bulan ini," ujar Lukman Leong, Research and Analyst PT Valbury Asia Futures.
Memang, mengacu hasil survei The Fed Fund Futures pada pertengahan bulan lalu, probabilitas kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) mencapai 95,8%. Itu juga tampak pada pergerakan indeks USD Jumat (9/6) hingga pukul 16.08 WIB, yang menguat 0,56% ke level 97,46 ketimbang hari sebelumnya.
Untuk sementara, fokus pasar akan tertuju pada sentimen yang datang dari negeri uwak Sam terkait suku bunga The Fed. Menurut Lukman, akan dua skenario.
Skenario pertama, jika The Fed benar menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dan menjaga proyeksi kenaikannya dua kali lagi pada tahun ini, maka harga emas bisa terpuruk ke bawah US$ 1.250 per ons troi.
Skenario kedua, bila The Fed mengerek suku bunga dan tidak memberikan kepastian akan kenaikan lanjutannya. "Jika ada keraguan dalam pernyataan The Fed yang bernada dovish, maka bukan tidak mungkin pasca FOMC ada peluang harga emas terkerek ke level US$ 1.300 per ons troi," tebak Lukman.