Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga emas dunia bergerak mendekati level tertinggi dalam enam pekan terakhir, Rabu (11/6).
Mengutip data CNBC, pada pukul 12.30 waktu Singapura, harga emas di pasar spot tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 1.187,37 per troy ounce. Sekadar informasi, kemarin, harga emas bertengger di level tertingginya sejak 30 November lalu di US$ 1.190,46 per troy ounce.
Sementara, harga kontrak emas berhasil naik 0,1% menjadi US$ 1.187,20 per troy ounce.
Kenaikan harga si kuning terjadi akibat tingginya tingkat ketidakpastian ekonomi dan politik global saat ini. Kondisi itu menyebabkan pamor emas kian tinggi.
Selain itu, market juga menantikan arah kebijakan dari konferensi pers pertama Presiden AS terpilih Donald Trump sejak pemilu berlangsung yang dijadwalkan hari ini.
"Market masih menanti-nanti. Ada kecemasan mengenai perekonomian global, setidaknya pada paruh pertama tahun ini," jelas Barnabas Gan, analis OCBC di Singapura.
Dia menambahkan, investor juga fokus pada aksi Brexit dari Uni Eropa, pemilu Prancis pada April dan dampak kebijakan perdagangan Trump saat dia resmi berkantor di Gedung Putih akhir bulan ini.
Sementara, James Steel, chief metals analyst HSBC Securities di New York mengungkapkan market masih akan dipengaruhi oleh pernyataan dan aksi Trump. "Market cukup sensitif hingga terbiasa dengan keberadaan Trump sebagai Presiden. Hal ini dapat berlangsung selama beberapa bulan. Harga emas bisa bergerak lebih liar dari biasanya," jelas Steel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News