kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga emas kejar peluang naik di awal pekan


Minggu, 08 Januari 2017 / 19:24 WIB
Harga emas kejar peluang naik di awal pekan


Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Lewat sajian data tenaga kerja AS yang memburuk dan masih tingginya peralihan dana asing yang keluar dari China, analis menduga Senin (9/1) harga emas berpotensi dulang kenaikan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (6/1) harga emas kontrak pengiriman Februari 2017 di Commodity Exchange tergerus 0,67% ke level US$ 1.173,40 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Walau dalam sepekan terahir harga sudah melesat 1,88%.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan koreksi yang terjadi karena memang di akhir pekan kemarin seluruh perhatian pasar tertuju pada penantian rilis data tenaga kerja AS. Belum lagi pasca koreksi yang menderita USD beberapa waktu terakhir membuat posisi mata uang AS tersebut mengalami rebound sembari pasar yang wait and see.

“Koreksi memang dirasakan hampir oleh mayoritas komoditas di akhir pekan termasuk emas,” ujar Putu. Hanya saja memang koreksi tersebut bersifat sementara dan terbatas. Karena hal tersebut dipandang merupakan pergerakan wajar pasca kenaikan yang sudah berlangsung beberapa waktu terakhir.

Selain memang beban juga datang dari laporan kepemilikan emas di Exchange Traded Funds yang masih mengempis. Per Rabu (4/1) aset emas turun 1,1 ton menjadi 1.771,4 ton. Level ini merupakan titik terendah sejak Mei 2016 lalu.

Mengingat data buruk yang dirilis sejalan dengan hasil notulensi FOMC yang menunjukkan bahwa The Fed tidak menginginkan penguatan USD berlangsung signifikan. Apalagi masih terjadi perpecahan suara antar pejabat The Fed mengenai kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini. “Sehingga kans emas naik Senin (9/1) terbuka lebar,” tebak Putu.

Dilaporkan angka tenaga kerja sektor non pertanian AS turun dari 204.000 menjadi 156.000 lalu tingkat pengangguran membengkak dari 4,6% menjadi 4,7%. Meski upah tenaga kerja AS tumbuh dari minus 0,1% menjadi 0,4%. Namun nampaknya imbas negatif sajian data ini akan terasa pada pergerakan USD di awal pekan.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×