Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pamor harga emas batangan buatan PT Antam Tbk menunjukkan kilaunya sepekan terakhir. Meski masih belum melampaui harga penutupan di akhir tahun 2016, tetapi sepekan terakhir harganya relatif mengalami penguatan. Melemahnya nilai mata uang Garuda rupanya berhasil memberi sentimen positif untuk memperbaiki harga.
Mengutip Logammulia.com, harga emas Antam ukuran 1 gram, Selasa (10/1) menguat Rp 3.000 per gram menjadi Rp 585.000 per gram. Dalam sepekan terakhir penguatan harga hanya Rp 2.000 per gram.
Alwi Assegaff, Analis PT Soogee Futures melihat, pergerakan emas Antam yang belum maksimal di awal tahun ini karena pengaruh pergerakan nilai tukar rupiah. Dalam sepekan terakhir valuasi mata uang Garuda cenderung mengalami penguatan sehingga antusias investor untuk berburu emas batangan semakin minim. Kondisi ekonomi dalam negeri yang kian membaik membuat kebutuhan lindung nilai pun menyusut.
“Bahkan penguatan harga emas global pun gagal menyeret kenaikan harga emas Antam,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (10/1).
Jika menilik harga emas kontrak pengiriman Februari 2017 di Comodity Exchange sepekan terakhir, pertumbuhannya sudah mencapai 1,9% ke level US$ 1,184 per ons troi. Tetapi harga emas batangan keluaran Antam hanya mampu tumbuh tipis 0,34% ke level Rp 585.000 per gram.
Hal senada juga diungkapkan oleh Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoin Futures. Menurutnya belakangan kenaikan harga emas spot memang tidak sejalan dengan kenaikan harga emas Antam. Proyeksi sejumlah ekonom akan kondisi ekonomi Indonesia yang lebih positif tahun 2017 membuat valuasi rupiah lebih berpengaruh dari pada pergerakan harga emas global.
“Kalau liat potensi emas Antam harus melihat rupiah karena kenaikan harga emas spot tidak berbanding lurus,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News