Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga si kuning ternyata belum mampu bertahan di atas level US$ 1.300 per ons troi untuk waktu yang lama. Koreksi kembali menghajar harga emas di perdagangan hari ini.
Mengutip Bloomberg, Jumat (17/6) pukul 13.16 WIB harga emas kontrak pengiriman Agustus 2016 di Commodity Exchange turun 0,92% ke level US$ 1.286,40 per ons troi dibanding hari sebelumnya.
Koreksi yang menyerang harga emas disinyalir datang dari sisi teknikal. Pelaku pasar melakukan aksi profit taking akibat kenaikan yang sudah tajam. Meski demikian dipandang harga emas masih cukup kuat untuk pertahankan posisinya.
“Drama yang berlangsung sepekan kemarin sudah berakhir dengan jelas bahwa The Fed tidak menaikkan suku bunganya. Kepastian ini cukup kuat beri dorongan bagi emas,” kata Gavin Wendt, Director and Senior Resource Analyst MineLife Pty di Sydney, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (17/6).
Belum lagi, kepemilikan emas di Exchange Traded Funds (ETF) naik 4,2 ton menjadi 1.887,4 ton atau merupakan level tertingginya sejak Oktober 2013 silam. Hal ini pun mengindikasikan permintaan pasar akan emas masih terjaga.
Hanya saja tekanan juga datang setelah terjadi penembakan yang menewaskan anggota parlemen Inggris, Jo Cox yang berkampanye untuk mendukung Inggris tetap bertahan di Uni Eropa.
Ini diprediksi akan mengarahkan warga Inggris untuk tetap memilih bertahan di Uni Eropa demi menjaga stabilitas politik dan ekonomi Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Jadi untuk sementara pamor emas meredup yang diiringi oleh koreksi harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News