Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Ibrahim menjelaskan, apabila Bank Sentral AS mempertahankan suku bunga maka akan memperlambat perekonomian global. Ini akan membuat valas bergerak fluktuatif, sehingga salah satunya mata uang yang menggiurkan adalah emas dan EUR. Mayoritas trader juga mencari keamanan di kedua instrumen tersebut.
“Lagi lagi kedua mata uang tersebut menjadi favorit,” ungkap Ibrahim saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (19/7).
Harga emas di akhir tahun diperkirakan akan naik ke level US$ 2.000 per troi ons. Sementara, USD/EUR diproyeksikan naik ke level harga 1.14609.
Kendati demikian, Ibrahim menekankan bahwa valuta asing lebih cocok dimaknai sebagai aktivitas transaksi bukan investasi karena potensi untung dan rugi sama besarnya. Berbeda dengan investasi yang memiliki tujuan untuk menambah pundi-pundi keuntungan secara bertahap, dimana banyak yang melihat dari sisi keuntungan saja.
Baca Juga: Eksportir Wajib Simpan DHE SDA di Domestik, Likuiditas Valas Perbankan Bisa Meningkat
Adapun, secara umum Laba Forexindo Berjangka alias Laba FX menargetkan volume transaksi perdagangan berjangka komoditi akan berkisar 10.000 lot per bulan. Namun, target tersebut diamini bisa saja meleset karena adanya masa transisi selama proses akuisisi Laba FX oleh perusahaan asing.
Kurang lebih masa akuisisi berjalan selama 5 bulan yang akan berakhir Oktober 2023, dimana tidak adanya transaksi yang dilakukan selama proses tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News