Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Hari ini Kamis (24/10), harga logam mulia mencapai titik terendahnya sepanjang tahun 2008 berada pada posisi US$ 725,70 per troy once. Padahal sebelumnya, emas pernah diperdagangkan pada level tertinggi yaitu US$ 988.50 per toy once. Artinya harga emas mengalami penurunan sebanyak 26,58% sepanjang tahun.
Analis PT Valbury Asia Futures, Erwin mengatakan anjloknya harga emas dipicu oleh rally dolar yang menyebabkan melemahnya komoditas akibat investor melikuidasi emas untuk menutup kerugian diluar sektor komoditas. Faktor lain yang menyebabkan adalah penurunan harga minyak turut memukul harga emas. Catatan saja, harga minyak turun tajam ke level terendah 16 nulan di bawah US$68 per barel, menyusul pelaku pasar yang cemas terhadap penurunan demand minyak menyusul suramnya krisis finansial.
Pasar saat inui tengah menantikan pertemuan darurat OPEC yang berenxcana memangkas kuota produksi minyak. "Jika ini terbukti, maka berpotensi mengangkat kembali harga minyak, yang secara otomatis akan mengangkat harga emas," tukas Erwin.
Capital Economics juga memangkas proyeksi jangka pendek untuk harga emas menjadi US$ 550 per ounce dari ekspektasi sebelumnya yaitu US$ 700 per troy once. Paling tidak, ekspektasi harga emas terpangkas hingga 20%. Pemangkasan ini mengacu pada penguatan dolar terhadap mata uang rivalnya yaitu euro dan poundsterling. "Hal ini membuat berkurangnya minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai," keluh erwin. Lembaga konsultasi riset ekonomi makro tersebut memprediksi target harga emas kedepan berada pada US$ 550 per troy once dan akan tercapai pada kuartal pertama 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News