kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Elnusa Raih US$ 33,7 Juta dari Proyek di Kalimantan & Papua


Selasa, 23 Februari 2010 / 08:20 WIB
Elnusa Raih US$ 33,7 Juta dari Proyek di Kalimantan & Papua


Reporter: Abdul Wahid Fauzi | Editor: Test Test

JAKARTA. Niat PT Elnusa Tbk (ELSA) untuk menggenjot bisnis kontrak jasa hulu minyak dan gas (migas) bukan pepesan kosong. Anak usaha PT Pertamina itu telah mendapatkan kontrak menggarap transition zone 3D seismic di Kalimantan dan Papua. "Nilai proyek itu US$ 33,7 juta," kata Heru Samodra, Vice President Corporate Secretary ELSA, Senin (22/2).


Heru menjabarkan, nilai kontrak di wilayah Kalimantan US$ 16 juta, dan di Papua US$ 17,7 juta. ELSA menargetkan mampu menyelesaikan pekerjaan geosciences tersebut pada bulan Juni 2010.


ELSA juga berhasil memperoleh kontrak melalui joint operations bersama Nordic, perusahaan geoscience asal Norwegia. Bersama Nordic, ELSA akan menggarap proyek 2D geoscience di wilayah Seruway, Nanggroe Aceh Darussalam dalam waktu dua bulan. Sayang, manejemen ELSA enggan mengatakan berapa nilai kontrak terakhir.


Heru bilang, permintaan eksplorasi dan eksploitasi migas lepas pantai (offshore) memang terus meningkat mengikuti kenaikan harga komoditas minyak dunia. Oleh sebab itu, sangat wajar apabila ELSA lebih fokus menggarap bisnis di sektor hulu tahun ini.


ELSA menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) di tahun ini sebesar US$ 70 juta. ELSA berencana mencari pendanaan dari pihak ketiga sebesar US$ 42 juta hingga US$ 49 juta untuk memenuhi kebutuhan capex tersebut. Kebutuhan dana yang tersisa, sebanyak US$ 21 juta hingga US$ 28 juta akan ditutup dengan menggunakan kas internal.


Sebagian belanja modal di tahun ini, sebesar US$ 55 juta, akan digunakan ELSA untuk investasi baru di sektor jasa hulu, meliputi integrated geosains, pengeboran (drilling), dan produksi migas (oilfield service). Investasi ini bertujuan meningkatkan kompetensi ELSA di marine seismic.


Sekadar catatan, ELSA juga tengah menyelesaikan proyek geoscience land di wilayah Kalimantan Timur, Sumatera, dan Jawa. Selain itu, masih ada proyek 3D land seismic geoscience senilai US$ 2,8 juta di wilayah Tarakan, Kalimantan Timur. Bila ditotal, nilai kedua proyek terakhir ini sebesar US$ 47,9 juta. Rencananya, keseluruhan proyek tersebut akan rampung pada tahun 2010 ini.


ELSA menargetkan pendapatan di sepanjang 2010 sebesar Rp 4,46 triliun, meningkat 29% dari pemasukan di tahun sebelumnya. Bisnis geoscience diharapkan menyetor pendapatan senilai Rp 1,4 triliun. Sementara jasa pengeboran terintegrasi serta produksi migas masing-masing ditargetkan memberikan kontribusi sebesar Rp 732 miliar dan Rp 601 miliar.


Meski mendapat sentimen positif dari kontrak-kontrak baru, harga saham ELSA kemarin tetap stabil di level Rp 320 per saham. Harga itu masih lebih rendah 11,11% dibandingkan harga perdana (IPO) ELSA, tahun lalu, yaitu Rp 360 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×