Sumber: KONTAN | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) tengah mengincar sejumlah kontrak, baik proyek milik Pertamina maupun kerjasama operasi (KSO) lain di dalam negeri. Emiten saham ini mengincar kontrak proyek survei ladang minyak baru atau survei geoseismik, pengeboran minyak dan gas, serta pemeliharaan lapangan minyak dan gas.
Saat ini, berbagai proyek itu masih dalam masa tender. "Nilai proyek tersebut sebesar US$ 125 juta," ujar Heru Samodra, Sekretaris Perusahaan ELSA, pekan lalu (20/10). Heru belum bersedia menjelaskan lebih detail mengenai kontrak incaran ELSA tersebut, termasuk waktu pengumuman tender.
Heru mengungkapkan, saat ini, ELSA telah mengantongi kontrak senilai US$ 342 juta. Nilai tersebut sudah termasuk proyek lanjutan dari tahun sebelumnya alias carry over senilai US$ 148,7 juta.
Dari total kontrak ini, ELSA akan menggarap proyek bernilai US$ 215 juta tahun ini. "Ini sama dengan 108% dari target pendapatan dari jasa hulu minyak dan gas tahun ini," kata Heru.
Berdasarkan penelusuran KONTAN, salah satu proyek yang sudah masuk ke kantong ELSA adalah survei seismik dari Pertamina senilai US$ 30 juta di Rengasdengklok, Jawa Barat.
Proyek ini mulai berjalan Januari 2009 lalu dan akan rampung Februari 2010. Terakhir, ELSA juga mendapatkan kontrak baru senilai US$ 4,6 juta dari proyek pemetaan di wilayah Sumatera.
Dengan perolehan tersebut, belum jelas bagaimana hasil kinerja keuangan ELSA hingga kuartal ketiga 2009. Heru menyatakan, sampai sekarang perusahaan masih menyusun laporan keuangan ini.
Sebagai catatan, tahun ini, ELSA mematok target pendapatan Rp 3,2 triliun atau naik 28% dari pendapatan 2008. Alhasil, ELSA berharap laba bersihnya mencapai Rp 216 miliar, naik 61,5% ketimbang laba bersih tahun lalu.
Riset Analis Danareksa Sekuritas Lisa Yulianingrum yang terbit 7 Oktober 2009, memaparkan, target produksi minyak dan gas pemerintah sebanyak satu juta barel per hari (mbopd) akan membuat produksi perusahaan minyak dan gas juga naik. Selain dari proyek lama, peningkatan produksi juga akan berasal dari proyek-proyek baru.
Dengan asumsi tadi, Lisa memperkirakan, hingga tahun sekarang pendapatan ELSA akan naik 20% menjadi Rp 3,05 triliun. Masih menurut hitungan Lisa, laba bersih ELSA akan melesat 361% menjadi Rp 618 miliar, dari Rp 134 miliar pada 2008.
Pada penutupan bursa Jumat (23/10), harga saham ELSA berakhir di posisi Rp 340 per saham atau sama dengan posisi sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News