Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) sudah mencapai 97% target kontrak baru hingga September 2022 berjalan. Emiten jasa hulu minyak dan gas (migas) ini memproyeksikan total nilai kontrak bisa mencapai Rp 9 triliun sampai akhir tahun.
"Kontrak baru sudah mencapai 97% dari target. Kami terus mencari penambahan kontrak baru," kata Ratih Esti Prihatini, Direktur Pengembangan Usaha PT Elnusa Tbk dalam paparan publik virtual, Kamis (15/9).
Ratih bilang, ELSA memproyeksikan kontrak baru sebesar 40% yang akan berasal dari sektor hulu, sementara sisanya 60% dari sektor hilir.
Baca Juga: Elnusa Melampaui Target, Kantongi Laba Bersih Rp226 Miliar di Semester I 2022
Dari sektor hulu, Elnusa tengah mengerjakan Survei Seismik 2D Vibroseis Jawa sepanjang 1.000 km. Masih di segmen yang sama Elnusa juga mengerjakan pekerjaan workover, yaitu HWU di Pertamina Group dan mendukung pekerjaan drilling pada sumur eksplorasi di area Sangasanga menggunakan RIG-EMR01.
"Aktivitas hulu migas yang meningkat menjadi peluang bagi Elnusa," tambah Ratih.
Akibat dari situasi geopolitik dunia yang berdampak pada disrupsi produksi migas, hal ini menjadi salah satu pendorong kinerja ELSA. Sebab, harga minyak diperkirakan terus tumbuh.
Selain itu, proyeksi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dengan adanya peningkatan penjualan tersebut, maka berdampak pada sektor hilir yaitu kinerja jasa distribusi dan logistik Elnusa.
Seperti diketahui, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini mengelola 48 terminal BBM, 1.764 mobil tangki, 11 stasiun bahan bakar SPBB/agen premium minyak solar. Serta mengelola 2.185 Pertashop di berbagai wilayah.
Di samping itu, bisnis pergudangan ELSA juga terus dijaga. Diantaranya Elnusa mengelola 1 stasiun pengisian bahan bakar umum, 2 stasiun pengisian bulk elpiji dan 1 stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji.
Direktur Keuangan Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja menambahkan, enam bulan berjalan tahun 2022 ini ELSA secara konsolidasi mencatatkan kinerja keuangan yang cukup gemilang.
Pendapatan usaha tercatat naik 46% secara tahunan dari Rp 3.71 triliun menjadi Rp 5,42 triliun pada semester I-2022. Secara konsolidasi, komposisi kontribusi pada jasa distribusi & logistik energi 58%, segmen jasa hulu migas 33%, serta jasa penunjang 9%.
Baca Juga: Adu Cantik Saham ELSA, RAJA & MEDC Usai Cetak Pertumbuhan Laba Bersih Ratusan Persen
Dari situ, ELSA mengantongi laba bersih senilai Rp 226 miliar pada semester I/2022, atau tumbuh 976% dari periode yang sama di tahun 2021.
"Kami sangat optimistis bahwa pencapaian pendapatan bisa tumbuh hingga akhir tahun. Faktor eksternal Migas sangat mendukung bisnis kami," ucap Bachtiar.
Sebagaimana diketahui, ELSA menargetkan pendapatan Rp 8 triliun serta laba bersih di kisaran Rp 200 miliar pada 2022.
ELSA telah menghabiskan capital expenditure (capex) sebesar Rp 242 miliar sampai semester pertama 2022 dari total anggaran sebesar Rp 700 miliar.
Perseroan berencana membelanjakan sisa dana untuk investasi infrastruktur hilir seperti pembangunan TBMM, Depo, dan penambahan mobil tangki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News