Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) bergerak naik untuk hari yang kelima. Reli sepekan ini merupakan yang terbaik dalam dua bulan terakhir.
Reli harga CPO didukung kenaikan ekspor Malaysia, yang menjadi sinyal pertumbuhan permintaan, termasuk dari China dan Eropa. Hari ini, Interfek melaporkan, ekspor Malaysia dalam 20 hari pertama di bulan Mei naik 29,7% menjadi 794.322 ton.
Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange sempat melesat 0,9% ke level RM 3.389 atau setara US% 1.111 per metrik ton. Ini level tertingginya sejak 11 April. Adapun, hingga sesi pagi berakhir di Kuala Lumpur, kontrak yang sama bergerak ke RM 3.375 per metrik ton.
Direktur broker Pelindung Bestari Sdn. Paramalingam Subramaniam menyebut, saat ini CPO berada dalam situasi yang sangat bullish. "Minat beli yang bagus terlihat menjelang Ramadhan, dan China juga India ingin menambah stok," katanya.
Paramalingan menambahkan, kekhawatiran terhadap kondisi cuaca di Amerika Serikat mendorong kenaikan harga kedelai dan jagung. Kenaikan harga kedelai ini ikut menggerakkan harga CPO, sebab keduanya merupakan produk substitusi yang digunakan untuk makanan dan bahan bakar.
"Akhir-akhir ini, pasar sudah sangat banyak dipicu oleh pasar eksternal, serta harapan permintaan pasar yang lebih baik," imbuh Donny Khor, wakil presiden senior untuk futures & options di OSK Investment Bank Bhd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News