Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berhasil mencatatkan kinerja yang cukup mumpuni di tengah persebaran pandemi virus corona. Pada kuartal I-2020, SIDO berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 232 miliar. Catatan tersebut naik 11% secara year on year (yoy) dibanding periode sebelumnya yang mencapai Rp 209 miliar.
Sementara dari segi pendapatan, SIDO juga berhasil mencatatkan kenaikan meski tidak terlalu signifikan. Tercatat, SIDO mengantongi pendapatan Rp 731 miliar atau naik 2,4% secara yoy dari Rp 714 miliar pada tahun sebelumnya.
Analis Kresna Sekuritas Robertus Hardy menyebut bahwa pendapatan single digit SIDO tidak terlepas dari rendahnya kontribusi penjualan ekspor dan general trades. Robertus menyebut, hal tersebut tidak terlepas dari beberapa tujuan ekspor SIDO yang menetapkan kebijakan lockdown seiring pandemi virus corona.
“Untungnya hal tersebut dikompensasi oleh tingginya pertumbuhan dan kontribusi dari penjualan modern trade. Saya rasa, modern trade akan menjadi distribusi penjualan utama SIDO pada tahun ini,” ujar Robertus kepada Kontan.co.id, Selasa (2/6).
Baca Juga: Sido Muncul dan Kino Indonesia sudah siap menyambut new normal
Namun, di tengah mulai adanya relaksasi lockdown di berbagai negara belakangan ini, Robertus menilai penjualan ekspor SIDO belum akan pulih seperti sedia kala. Penjualan SIDO disebut Robertus masih akan didominasi oleh modern trade.
Sementara analis Jasa Capital Utama Chris Apriliony justru menilai hal tersebut bisa menjadi katalis positif bagi SIDO hingga akhir tahun nanti. “Seharusnya ini bisa menjadi angin segar bagi SIDO karena potensi untuk ekspor tentu akan terbuka kembali,” terang Chris.
Sementara itu, analis Sinarmas Sekuritas Paulina optimistis terhadap prospek Sido Muncul sepanjang sisa tahun ini. Dalam risetnya pada 21 Februari 2020, Paulina menuliskan SIDO berpotensi untuk mencatatkan pertumbuhan single digit pada tahun ini.
“Hal ini tidak terlepas dari upaya SIDO yang cukup getol dalam memastikan ketersediaan pasokan baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Terlebih, SIDO tengah menguatkan penjualan modern trade seiring terhambatnya pasar ekspor,” tulis Paulina dalam risetnya.
Baca Juga: Corona tidak berdampak signifikan ke distribusi produk Sido Muncul (SIDO)
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, manajemen SIDO mengaku produk-produknya seperti Vit C-1000, suplemen herbal, Tolak Angin, hingga beberapa kapsul maupun soft gel seperti Vit E, Vit D3, virgin coconut oil (VCO) dan minuman-minuman herbal menjadi kontribusi terbesar dalam penjualan saat ini karena jumlah permintaan yang meningkat.
Namun salah satu katalis negatif bagi SIDO dinilai Paulina datang dari melemahnya daya beli masyarakat seiring adanya perlambatan ekonomi. Berbeda dengan Paulina, Chris justru melihat SIDO justru sedikit diuntungkan dengan adanya persebaran virus corona saat ini.
“Di tengah persebaran virus corona saat ini, justru ada kemungkinan penjualan SIDO dapat kembali menguat hingga akhir tahun. Hal ini karena produk SIDO juga cenderung lebih banyak dikonsumsi belakangan ini,” ujar Chris.
Baca Juga: Di tengah Covid-19, Sido Muncul kembali produksi dua produk anyar
Setali tiga uang, Robertus juga melihat hal serupa. Menurutnya, penjualan SIDO berpeluang mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi setelah pandemi virus corona mulai mereda. “Jika penjualan SIDO melalui modern trade masih berjalan, ditambah dengan dukungan platform online dan kurir delivery, kami melihat SIDO dan sektor FMCG secara umum akan bisa mempertahankan laba yang stabil di tengah pandemi virus corona ini,” ungkap Robertus.
Dengan kondisi tersebut, Robertus memproyeksikan pendapatan SIDO sepanjang tahun ini akan mencapai Rp 2,89 triliun. Lalu dari laba bersih, SIDO diproyeksikan Robertus akan mengantongi Rp 878 miliar.
Sementara Paulina memproyeksikan SIDO akan memperoleh pendapatan senilai Rp 3,3 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 876 miliar.
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) mengejar produksi untuk memenuhi permintaan di tengah corona
Robertus merekomendasikan untuk buy saham SIDO dengan target harga Rp 1.420 per saham. Sementara Paulina dan Chris juga sama-sama menyarankan untuk beli dengan target harga masing-masing Rp 1.400 dan Rp 1.350 per saham. Harga saham SIDO ditutup naik 1,64% ke Rp 1.240 per saham pada Selasa (2/6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News