Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, manajemen SIDO mengaku produk-produknya seperti Vit C-1000, suplemen herbal, Tolak Angin, hingga beberapa kapsul maupun soft gel seperti Vit E, Vit D3, virgin coconut oil (VCO) dan minuman-minuman herbal menjadi kontribusi terbesar dalam penjualan saat ini karena jumlah permintaan yang meningkat.
Namun salah satu katalis negatif bagi SIDO dinilai Paulina datang dari melemahnya daya beli masyarakat seiring adanya perlambatan ekonomi. Berbeda dengan Paulina, Chris justru melihat SIDO justru sedikit diuntungkan dengan adanya persebaran virus corona saat ini.
“Di tengah persebaran virus corona saat ini, justru ada kemungkinan penjualan SIDO dapat kembali menguat hingga akhir tahun. Hal ini karena produk SIDO juga cenderung lebih banyak dikonsumsi belakangan ini,” ujar Chris.
Baca Juga: Di tengah Covid-19, Sido Muncul kembali produksi dua produk anyar
Setali tiga uang, Robertus juga melihat hal serupa. Menurutnya, penjualan SIDO berpeluang mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi setelah pandemi virus corona mulai mereda. “Jika penjualan SIDO melalui modern trade masih berjalan, ditambah dengan dukungan platform online dan kurir delivery, kami melihat SIDO dan sektor FMCG secara umum akan bisa mempertahankan laba yang stabil di tengah pandemi virus corona ini,” ungkap Robertus.
Dengan kondisi tersebut, Robertus memproyeksikan pendapatan SIDO sepanjang tahun ini akan mencapai Rp 2,89 triliun. Lalu dari laba bersih, SIDO diproyeksikan Robertus akan mengantongi Rp 878 miliar.
Sementara Paulina memproyeksikan SIDO akan memperoleh pendapatan senilai Rp 3,3 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 876 miliar.
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) mengejar produksi untuk memenuhi permintaan di tengah corona
Robertus merekomendasikan untuk buy saham SIDO dengan target harga Rp 1.420 per saham. Sementara Paulina dan Chris juga sama-sama menyarankan untuk beli dengan target harga masing-masing Rp 1.400 dan Rp 1.350 per saham. Harga saham SIDO ditutup naik 1,64% ke Rp 1.240 per saham pada Selasa (2/6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News