Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kenaikan ekspor Afrika Selatan memberi sedikit harapan pada harga platinum. Namun, sentimen positif ini tidak dapat bertahan lama jika kondisi ekonomi di China belum menunjukkan perbaikan.
Mengutip Bloomberg, Selasa (5/1) pukul 13.49 WIB, harga platinum kontrak pengiriman April 2016 di Commodity Exchange menguat 0,69% ke level US$ 890,6 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Namun jika dilihat dalam sepekan terakhir, platinum tergerus 0,18%.
Surplus neraca perdagangan Afrika Selatan menjadi sentimen yang mengangkat harga platinum mengingat negara tersebut menguasai 80% cadangan platinum global.
Pada bulan November 2015, Afrika Selatan mencatat surplus neraca perdagangan untuk yang pertama kali dalam lima bulan. Kenaikan angka surplus neraca perdagangan disebabkan oleh naiknya ekspor logam mulia seperti emas dan platinum yang disertai dengan penurunan impor. Pengiriman logam mulia pada bulan November meningkat 52% dibanding bulan sebelumnya.
Pengamat Komoditas SoeGee Futures, Ibrahim menilai wajar adanya kenaikan permintaan platinum menjelang akhir tahun. Sebab, banyak importir yang meningkatkan supply di akhir tahun untuk digunakan pada awal tahun. Apalagi, harga platinum sempat turun lantaran terseret oleh naiknya dollar AS. Peluang ini diambil oleh para konsumen agar mendapat harga lebih murah.
Selain itu, memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah turut mengangkat harga komoditas termasuk platinum. Ibrahim menduga , kondisi ini tidak akan bertahan lama. “Pada kuartal pertama 2016 harga platinum akan kembali jatuh,” ujarnya.
Data Caixing Manufacturing PMI China pada bulan Desember mencatat kontraksi untuk yang kesepuluh kalinya di level 48,2. Angka tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya 48,6 serta proyeksi 48,9. Ini menjadi tanda buruk bagi kondisi ekonomi China sebagai konsumen terbesar platinum. “Jika melihat dari rilis manufaktur, pertumbuhan ekonomi China tahun 2015 kemungkinan hanya akan di kisaran 6,8 % - 6,9% atau di bawah target 7%,” lanjut Ibrahim.
Pelonggaran kuantitatif di China maupun negara – negara Asia lain seperti Jepang dan Korea Selatan hingga wilayah Eropa kemungkinan dapat memberi sentimen positif pada pergerakan harga platinum. Namun, laju penguatan akan tetap tertahan oleh melemahnya ekonomi global.
Tantangan lain datang dari kebijakan The Fed yang kemungkinan masih akan menaikkan tingkat suku bunga tahun ini. Jika sesuai dengan target awal, maka ada potensi suku bunga The Fed kembali naik maksimal 1% tahun 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News