kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspektasi kenaikan ekspor menopang harga CPO


Kamis, 12 Oktober 2017 / 13:21 WIB
Ekspektasi kenaikan ekspor menopang harga CPO


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dibuka menguat karena ekspektasi kenaikan ekspor Malaysia ke India. Mengutip Malaysia Derivative Exchange pada Kamis (12/10) pukul 12.30 WIB, harga minyak sawit mentah kontrak pengiriman Desember 2017 tercatat menguat 2,04% ke level RM 2.715 per metrik ton dari hari sebelumnya.

"Ekspor secara keseluruhan masih dapat kuat dalam jangka pendek karena India mungkin akan meningkatkan pembeliannya untuk menutup kekurangan mereka," ungkap Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures, Kamis (12/10).

Menurut Faisyal, kenaikan ekspor ini bisa memicu penguatan harga CPO. Permintaan India diperkirakan bakal terus meningkat karena level cadangan di negara konsumen minyak nabati terbesar itu berada di level rendahnya.

Menurut survei Bloomberg, di bulan September impor diperkirakan naik 20% menjadi 925.000 metrik ton. Jika dilihat sejak awal tahun, pembelian CPO India telah meningkat 6,4%. The Solvent Extractors’ Association India akan merilis data pembelian pekan ini.

Namun meski begitu, Faisyal pun melihat penguatan harga ini pun dibayangi tekanan kenaikan produksi Oktober. Menurut dia, saat ini investor di Malaysia mengkahwatirkan kenaikan produksi karena kenaikan tingkat persediaan. Per akhir September, persedian CPO Malaysia mencapai 2 juta ton. “Harga CPO berpotensi bergerak melemah pada hari Kamis karena outlook kenaikan ekspor,”ujarnya.

Ia memperkirakan secara teknikal, level support terdekat berada di level RM 2.670 metrik ton, kalau menembus ke bawah dari area tersebut seharusnya dapat mendorong pelemahan lebih lanjut menuju ke RM 2.650 per mertik ton. Sementara itu untuk sisi atasnya, area RM 2.740 per metrik ton menjadi level resistance terdekat, jika menembus ke atas dari wilayah tersebut dapat mendorong kenaikan lebih lanjut menuju ke RM 2.785 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×