Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Beberapa kali Indeks Saham Gabungan (IHSG) menguat, bahkan terkadang melebihi 1% setiap kali ada isu yang berhubungan dengan Presiden Joko Widodo. Sehingga, tak bisa dipungkiri ekspektasi pasar terhadapnya sangat tinggi.
Tapi tunggu dulu, kondisi ini bisa jadi berdampak negatif. "Di sisi lain ini bahaya, bisa menjadi bumerang bagi pasar," ujar analis First Asia Capital David Sutyanto, Kamis (23/10).
Pasar sudah terlanjur memiliki harapan tinggi dari kebijakan-kebijakan ekonomi Jokowi. Ekspektasi seperti ini selalu membuat IHSG membumbung tinggi.
Tapi, ketika misalnya ada satu kebijakan yang diberlakukan tidak sesuai harapan, indeks bisa anjlok dalam. Padahal, kebijakan tersebut tidak jelek. Bahkan, pada dasarnya kebijakan tersebut justru bagus.
Tapi, hanya karena ekspektasi yang terlalu tinggi, kebijakan yang diberlakukan tersebut tetap dianggap tidak sesuai dengan harapan. Hal ini pada akhirnya kembali memukul IHSG.
"Yang bahaya yang seperti ini. Seperti Messi, karena dia jago maka supporter berekspektasi dia mampu mencetak hatrick dalam sebuah pertandingan. Tapi, kenyataannya dia hanya mampu mencetak satu gol. Setelah itu para supporter pasti menganggap Messi jelek," tutur David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News