Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gegap gempita pemilihan umum (pemilu), membuat sektor ritel berpotensi tumbuh. Daya beli konsumen yang terjaga, menjadi angin positif pada sektor ritel di tahun ini.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus menilai, sektor ritel akan didukung oleh daya beli konsumen yang masih terjaga. Hal ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).
Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2023 sebesar 123,8 meningkat dari 123,6 pada November 2023.
Baca Juga: Sektor Ritel Diprediksi Cerah Dalam Jangka Panjang, Simak Rekomendasi Sahamnya
"Berarti, artinya daya beli masyarakat akan tetap terjaga karena memiliki keyakinan terhadap perekonomian dalam negeri," kata Nico kepada Kontan.co.id, Selasa (9/1).
Namun, sejak pandemi Covid-19 lalu, tentu perilaku masyarakat dalam membeli juga mengalami perubahan. Di mana harga dan nilai akan menjadi penentu keputusan masyarakat dalam membeli, hal itu menurutnya masih perlu untuk diperhatikan.
Selain itu, faktor kenaikan UMP juga jadi salah satu faktor yang penting untuk menjaga daya beli akibat naiknya beberapa harga barang. Meskipun inflasi dalam negeri masih terjaga.
"Dengan daya beli yang lebih besar, tentu konsumsi juga akan meningkat, meskipun perilaku masyarakat dalam membeli juga mengalami perubahan," tuturnya.
Meskipun telah ditopang oleh beberapa sentimen, sektor ritel masih dihadapi oleh tensi geopolitik yang dinilai bakal mempengaruhi harga-harga komoditas lainnya.
CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan prospek emiten ritel yang menyasar kelas menengah ke bawah berpeluang membaik di tengah peluang kelonggaran kebijakan moneter, yang diharapkan dapat mendorong pengeluaran masyarakat.
Baca Juga: Saran dan Rekomendasi Analis Agar Portofolio Investasi Aman di Tahun Politik
"Di samping itu juga bersamaan dengan momentum pemilu yang diharapkan dapat memberikan berbagai insentif dari pemerintah dan dapat mendorong belanja konsumen," kata Praska kepada Kontan.co.id, Selasa (9/1).
Untuk emiten yang menyasar kelas menengah atas diperkirakan masih mampu melanjutkan tren pertumbuhannya, khususnya pada pendapatan dan laba.
Praska merekomendasikan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan target harga Rp 2.920 per saham, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dengan target harga Rp 560 per saham, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan target harga Rp 790 per saham, dengan strategi trading jangka pendek-menengah.
Sementara Nico merekomendasikan beberapa saham untuk dicermati, seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan target harga Rp 8.125 per saham, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 13.625 per saham, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan target harga Rp 3.300 per saham, AMRT dengan target harga Rp 3.300 per saham, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan target harga Rp 915 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News