Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) mempercepat transformasi menjadi perusahaan nikel terintegarasi penuh dengan memperkuat ekspansi High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Pada semester I-2025. HRUM mengalokasikan capital expenditure (capex) sebesar US$ 504 juta, dengan sebagian besar diarahkan untuk pembangunan proyek Blue Sparking Energy (BSE) HPAL. Diketahui, pembangunan BSE telah mencapai 85% penyelesaian.
Analis Ina Sekuritas Arief Machrus melihat, dampak dari langkah ini adalah net debt yang diperkirakan meningkat menjadi US$ 410 juta sepanjang 2025.
Di sisi lain, ia melihat kinerja perseroan juga bakal didukung oleh peningkatan produksi smelter Westrong Metal Industry dan pasokan bijih nikel yang meningkat dari PT Position.
“Maka. batubara akan tetap menjadi generator kas yang stabil,” ujarnya dalam riset 29 Agustus 2025.
Baca Juga: Proyek Baru Topang Harum Energy (HRUM), Simak Rekomendasi Sahamnya
Arief mencermati, prospek pertumbuhan jangka panjang HRUM tetap kuat. Pasalnya, pertumbuhan HRUM akan ditopang aliansi strategis perusahaan dengan Tsingshan, penerbitan Medium Convertible Notes (MCNs) senilai US$ 412 juta, serta portofolio produk yang terdiversifikasi.
“Faktor-faktor ini menempatkan HRUM pada posisi baik untuk menangkap permintaan baterai kendaraan listrik (EV) yang terus tumbuh,” imbuh Arief.
Bagaimanapun secara keseluruhan, menurut Arief, sentimen yang perlu dicermati investor terhadap HRUM ke depan meliputi potensi keterlambatan persetujuan pemerintah, tantangan pelaksanaan, dan kemungkinan revaluasi aset.
Selain itu, walaupun harga jual rata-rata batubara terkoreksi selama kuartal II-2025, masih ada potensi perbaikan di sepanjang separuh kedua 2025.
Managing Director Research and Digital Production Samuel Sekuritas Harry Su melihat, ada antisipasi pembelian batubara untuk persiapan musim dingin.
“Namun, tetap perlu dicermati pergerakan harga komoditas seperti coal dan juga nickel yang bisa berdampak pada kinerja HRUM,” katanya kepada Kontan, Kamis (25/9/2025).
Hingga akhir tahun, Harry merekomendasikan beli HRUM di target harga Rp 1.200 per saham. Adapun Arief merekomendasikan beli HRUM di target harga Rp 1.530 per saham.
Selanjutnya: IHSG Turun 1,06% ke 8.040,66, Net Sell Asing Rp 1 Triliun Hari Ini (25/9)
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Jumat 26 September 2025, Banyak Tantangan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News